✔ Pentingnya Guru Melaksanakan Apersepsi Ketika Mengajar
![]() |
Apersepsi penting dilakukan guru semoga proses mencar ilmu berjalan maksimal alasannya yaitu siswa mencar ilmu dalam kondisi terbaik |
Bermacam-macam emosi siswa di awal mencar ilmu tentu akan mensugesti konsentrasi mereka dikala belajar. Oleh alasannya yaitu itu, guru harus pandai-pandai mengondisikan suasana kelas semoga siswa siap untuk belajar. Apabila di awal acara mencar ilmu guru tidak mengondisikan siswa terlebih dahulu, maka konsentrasi siswa tidak terbangun sehingga siswa tidak sanggup mendapatkan isu yang disampaikan guru. Tentunya hal ini akan besar lengan berkuasa terhadap hasil belajarnya nanti. Agar insiden tersebut tidak terjadi, maka guru harus melaksanakan apersepsi di awal pelajaran.
Munif Chatib (Gurunya Manusia, 2011:77) menyatakan bahwa menit-menit pertama dalam proses mencar ilmu yaitu waktu yang terpenting untuk satu jam pembelajaran selanjutnya. Pada menit-menit pertama itulah apersepsi sanggup dilaksanakan. Apersepsi yang dilakukan di awal proses mencar ilmu menciptakan otak anak siap untuk belajar. Apersepsi yang sempurna menciptakan siswa merasa relaks dan bahagia yang ditandai dengan wajah yang ceria, tersenyum, bahkan tertawa. Munif Chatib menyebut kondisi tersebut sebagai Zona Alfa.
Baca Juga
Kondisi alfa yaitu tahap paling cemerlang proses kreatif otak seseorang. Kondisi ini dikatakan sebagai kondisi paling baik untuk belajar. Sebab, neuron (sel saraf) sedang berada dalam suatu keseimbangan, yaitu, ketika sel-sel saraf seseorang melaksanakan tembakan impuls listrik secara bersamaan dan juga istirahat secara bersamaan sehingga timbul keseimbangan yang menjadikan kondisi relaksasi seseorang (Munif,2011:90).
Adapun acara yang sanggup dilakukan guru dikala apersepsi sangat beragam. Berikut ini apersepsi yang sanggup dilakukan:
1. Tepuk tangan
Guru : "Tepuk energi."
Siswa: " Wuuss..." ( tangan digerakkan ibarat orang mengeluarkan tenaga dalam )
2. Teka-teki
Contoh :
Guru : " Mengapa anak katak suka melompat-lompat?"
Siswa:" Namanya juga anak-anak>"
3. Gerak badan
Contoh : Guru :" bila Bu Guru mengucapkan 1, lompat ke kanan, bila mengucapkan 2, lompat ke kiri.
4. Bernyanyi
Contoh : Guru mengajak siswa bernyanyi lagu yang sedang terkenal tetapi liriknya diganti dengan lirik yang memotivasi siswa belajar.
5. Permainan
Contoh : Guru :" Letakkan jari telunjuk kalian pada telapat tangan temannya. Saat Bu guru mengucapkan kata apel, tangkap jari telunjuk temannya."
Untuk variasi dan mengaktifkan siswa, guru sanggup menyuruh siswa untuk bergantian memberi teka-teki atau menceritakan dongeng lucu.
Kegiatan yang dilakukan dikala apersepsi sanggup divariasi. Kita sanggup menyuruh siswa secara bergantian untuk memberi teka-teki atau menceritakan pengalaman lucu mereka. Semua ini bergantung pada kreativitas guru. Jika siswa sudah menyunggingkan senyum dan mata berbinar, dikala itulah siswa sudah dalam kondisi alfa. Kondisi terbaik untuk mendapatkan informasi.
Saat kondisi siswa sudah siap mendapatkan informasi, guru sanggup melaksanakan apersepsi berikutnya, yakni membangun pengetahuan atau mengingatkan siswa pada pelajaran sebelumnya.
Berdasarkan paparan di atas, apersepsi penting dilakukan guru semoga proses mencar ilmu berjalan maksimal alasannya yaitu siswa mencar ilmu dalam kondisi terbaik, tanpa ada paksaan dan tekanan.
*) Ditulis oleh Tutwuri Yuliarti, M.Pd. Guru Kelas di SD Nasional KPS Balikpapan
Belum ada Komentar untuk "✔ Pentingnya Guru Melaksanakan Apersepsi Ketika Mengajar"
Posting Komentar