✔ Guru Dihentikan Berikan Pr Bagi Siswa, Ini Alasannya

Selama ini PR yang diberikan kepada siswa umumnya berupa bahan akademis ✔ Guru Dilarang Berikan PR Bagi Siswa, Ini Alasannya
Selama ini PR yang diberikan kepada siswa umumnya berupa bahan akademis.
Larangan guru memperlihatkan pekerjaan rumah (PR) kepada siswa terjadi di Kabupaten Purwakarta. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengeluarkan surat edaran yang disampaikan kepada para guru sekolah negeri perihal memberlakukan pelarangan kontribusi PR akademis untuk tingkat SD-SMA di daerahnya.

"Surat tersebut sudah ditandatangani pada 1 September 2020. Hari ini saya kumpulkan guru dan kepala sekolah. Hari ini, larangan tersebut resmi diberlakukan," kata Dedi ibarat yang kutip dari RMOLJabar (07/09/16).

Baca juga: Jam Belajar Bagi Siswa SD Dikurangi

Dia beralasan, selama ini PR yang diberikan kepada siswa umumnya berupa bahan akademis yang serupa dengan pekerjaan di sekolah. Menurutnya, bahan akademis sebaiknya dituntaskan di sekolah, bukan dijadikan PR yang menjadi beban bagi siswa sehabis pulang sekolah.

Dedi menjelaskan, idealnya PR aplikatif yang diberikan kepada siswa. Itu penting untuk mendorong siswa lebih kreatif. ia mencontohkan jikalau anak bahagia dengan sepak bola, maka anak dapat berguru menganalisa perihal olah raga itu, contohnya hukum tendangan 12 pas, benar tidak jaraknya 12 meter.

"Jelas harusnya PR itu diadaptasi dengan minatnya, Siswa hobi menciptakan sambal maka diarahkan bagaimana siswa andal menyambal. Anak suka dengan puisi bikin puisi temanya misalkan perihal binatang ternak," kata Dedi.

Belum ada Komentar untuk "✔ Guru Dihentikan Berikan Pr Bagi Siswa, Ini Alasannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel