✔ Best Practice Untuk Forum Pendidikan

Bismillahirrohmannirohim…puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memperlihatkan nikmat sehat kepada kita semua, sehingga masih diberi kesempatan untuk menjalankan aktifitas kita dalam sehari-hari.

Pada penulisan kali ini penulis BLOG mencoba membuatkan file pendidikan kembali, dan pada penulisan kali ini wacana Best Practice. Di dalam sebuah forum sekolah tentunya menargetkan wacana agenda unggulan pada sekolah tersebut. Disamping hal tersebut di atas, kini semua Kepala Sekolah yang sudah menjabat dan masa bhaktinya sudah usang wajib memperlihatkan sebuah agenda kerja sekolah salah satunya Best Practice.

Pada agenda file Best Practice yang penulis upload ini merupakan salah satu agenda Best Practice yang di buat penulis untuk kepentingan sekolah dan sebagai real aktivitas yang ada di sekolah tersebut, dan sudah resmi menjadi hak milik dari kepala sekolah tersebut, demi kemajuan dunia pendidikan penulis mencoba membuatkan agenda Best Practice ini melalui wadah Blog Prakarya Indramayu yang kita cintai ini. Program Best Practice yang saya tulis ini berkenaan dengan persoalan upaya meningkatkan kedisiplinan akseptor didik melalui Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

Kita tahu bahwa kedisiplinan merupakan serangkaian perilaku yang memperlihatkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan, dan ketertiban. Dalam dunia pendidikan kedisiplinan merupakan proses yang sangat diharapkan untuk menjaga supaya proses berguru mengajar sanggup berjalan dengan baik dan lancar dan bisa membuat langsung yang besar lengan berkuasa bagi akseptor didik. Dengan ditanamkan kedisiplinan kepada akseptor didik dengan baik diharapkan sanggup mewujudkan pendidikan huruf sebagaimana yang tertuang dalam fungsi dan tujuan pendidikan nasional, ialah “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk tabiat serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi akseptor didik supaya menjadi insan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Sehubungan dengan itu, penyelenggaraan pendidikan nasional terutama pendidikan menengah pertama sanggup dikatakan sudah berada pada jalur yang tepat, on the track, dikarenakan telah mendidikkan huruf sekaligus membentuk intelektualitas berupa kompetensi. Meskipun demikian, dalam membentuk kedisiplinan akseptor didik melalui pendidikan huruf belum berimbang akhir banyak sekali faktor. Usaha penyeimbangan pendidikan huruf dengan pembentukan kompetensi senantiasa harus dilakukan. Demi kepentingan masa depan bangsa Indonesia, bahkan semenjak kini perlu dilakukan pemusatan (centering) pendidikan huruf dalam penyelenggaraan pendidikan nasional Indonesia.