✔ Jangan Menjadi Guru Jikalau Hanya Ingin Uangnya
![]() |
Guru bukan hanya mengajar tetapi sekaligus juga harus mendidik. |
Akhlak yang baik, trampil dalam sikap, sopan dalam tindak, itu semua sanggup diperoleh dari pendidikan. Baik pendidikan pada keluarga (in formal), dalam kehidupan bermasyrakat (non formal) maupun pada jenjang pendidikan formal.
Memang pendidikan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Dalam hal ini guru yakni termasuk pemerintah yang bertanggung jawab atas pendidikan formal. Maka dari itu guru dituntut bukan hanya cerdas dalam mentransfer ilmu, tetapi harus cerdas pula dalam mendidik anak.
Baca Juga
Para guru yang budiman, prilaku anak bangsa tidak akan terdidik dengan baik bila kita sebagai guru hanya mengajar saja. Masalah mengajar hanyalah mentransfer ilmu. Apa artinya tuntas dalam mentransfer ilmu bila sifat dan tingkah laris anak didik kita brutal? Apa arti formasi angka 80 atau 90 bila usai jam sekolah terjadi tawuran? Perilaku dan sifat kurang hormat dengan orang lain. Apa artinya pendidikan hingga S1, S2, bahkan S3 bila toh menjadi kuroptor ?
Oleh alasannya itu kiprah guru bukan hanya mengajar tetapi sekaligus juga harus mendidik. Sebelum mendidik tentunya seorang guru harus sudah terdidik, bagaimana mungkin berhasil mendidik orang lain bila dirinya saja tidak terdidik.
Guru biasanya ditiru dan digugu, maka dari itu berhati-hatilah dalam bersikap dan bertindak. Di mana-mana ada beberapa mata memperhatikan guru, sekali guru salah langkah akan banyak yang terjerumus mengikuti langkah guru.
Sebelum menjadi guru benar-benar harus dipikirkan, apa sudah pantas bangun di depan kelas yang sifat, tingkahnya ditiru dan digugu oleh anak didik. Jangan menjadi guru bila hanya ingin uangnya saja, santunan profesi yang satu bulan honor pokok, honor besar, banyak libur. Jangan menjadi guru bila belum siap mendidik, alasannya yang diharapkan bukan hanya pandai mengajar.
Bagi ibu guru bila berangkat ke sekolah usahakan berpenampilan yang sesopan dan sepantas mungkin. Karena tanpa di sadari kita telah memberi pendidikan dan meninggalkan hal yang membekas pada diri anak. Pakaian kita diperhatikan, tingkah laris kita ditiru mereka.
Bagi bapak guru juga demikian, bila ada Bapak Guru yang genit atau semacamnya yang sering diberitakan di media, maka bukan mustahil itulah awal mula hancurnya sopan santun calon pekerja dan calon pemimpin bangsa ini alasannya terang sifat dan tingkah kita sudah mengarahkan anak menjadi orang yang bebas tanpa aturan.
Wahai para guru sudahkah kita benar-benar siap menjadi seorang pendidik yang profesional? Jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Sudah pantaskah kita menjadi orang yang sifat, sikap dan tingkahnya ditiru dan digugu anak didik kita.
Bagi para mahasiswa keguruan atau bagi mereka yang ingin terjun ke dunia pendidikan, sudah siapkah kalian membekali diri untuk menjadi pendidik? Karena mendidik itu lebih berat daripada mengajar. Jangan belajar/sekolah calon guru bila tujuannya hanya untuk mengincar santunan profesi, melihat bidang ini masih terbuka lowongan kerja tetapi harus benar-benar dari dalam diri untuk mendidik dan mengajar para calon penerus bangsa ini.
Kaprikornus mengajar apa mendidik? Ternyata keduanya tidak sanggup dipisahkan, mengajar dan mendidik harus benar-benar menempel pada diri seorang guru. Seorang guru di samping cendekia mentransfer ilmu juga harus cendekia memberi pendidikan yang sanggup menciptakan anak bangsa berperilaku, bersikap dan bertingkah laris sesuai dengan agama, norma yang berlaku dan yang niscaya harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Sudah siapkah anda terjun ke dunia pendidikan?
*) Ditulis dan dikirim oleh Hj.Rosmaliyana, S.Pd
Guru SDN Benua Anyar 2 Banjarmasin
Belum ada Komentar untuk "✔ Jangan Menjadi Guru Jikalau Hanya Ingin Uangnya"
Posting Komentar