✔ Mencar Ilmu Matematika Gampang Dan Menyenangkan
Pembelajaran matematika ialah pembelajaran yang gampang dan menyenangkan. |
Belajar matematika tolong-menolong bukan hanya berguru angka, bilangan, dan rumus. Konsep-konsep pembelajaran dalam matematika sejatinya sanggup diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Makara berguru matematika bukan lagi berguru sesuatu yang abstrak, imajiner, dan khayal. Belajar matematika merupakan berguru sesuatu yang konkrit dan sanggup diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu teladan konkritisasi pembelajaran matematika ialah pembelajaran kompetensi debit (kelas VI). Peserta didik tidak hanya berguru bagaimana menghitung debit cairan, volume air, dan waktu, namun sanggup memakai untuk menghitung berapa jumlah air yang dialirkan suatu bendungan tiap menit. Pembelajaran semacam itu membutuhkan kreatifitas guru untuk menarik pola fikir akseptor didik dari zona aneh menuju zona konkrit.
Salah satu cara untuk menghubungkan antara konsep yang dipelajari dengan aplikasi di dalam kehidupan sehari-hari perlu adanya alat atau media. Media yang dimaksud merupakan representasi terhadap aplikasi konsep yang dipelajari di dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan media dibutuhkan sanggup mempermudah akseptor didik memahami konsep dalam pembelajaran matematika sehingga tidak lagi bersifat abstrak, imajiner, dan khayal.
Realisasi konsep pembelajaran matematika oleh para mahir dinamakan Pembelajaran Matematika Realistik. Matematika realistik sanggup dilakukan oleh semua pembelajar matematika baik guru, orang tua, forum bimbingan belajar, dan sebagainya.
Pembelajaran matematika realistik dibedakan menjadi 4 tahap (Yuwono, 2006). Tahap pertama, memahamkan kompetensi yang akan dipelajari dengan cara mengkonkritkan konsep. Tahapan ini sanggup dilakukan dengan menjelaskan tujuan dan manfaat acara pembelajaran kepada akseptor didik.
Tahapan kedua, menuntaskan masalah. Langkah ini dilakukan akseptor didik sehabis memahami masalah. Untuk menuntaskan problem kontekstual, perlu dipakai model berupa benda manipulatif, skema, atau diagram untuk menjembatani kesenjangan antara positif dan aneh atau dari abstraksi yang satu ke abstraksi lanjutannya.
Langkah yang ketiga ialah membandingkan dan mendiskusikan masalah. Langkah ini merupakan daerah akseptor didik berkomunikasi dan memperlihatkan dukungan gagasan kepada akseptor didik lain. Sumbangan atau gagasan akseptor didik perlu diperhatikan dan dihargai semoga terjadi petukaran inspirasi dalam proses pembelajaran. Peserta didik memproduksi dan mengkonstruksi gagasan mereka, sehingga proses pembelajaran menjadi konstruktif dan produktif. Proses pembelajaran menjadi interaktif alasannya akseptor didik dengan akseptor didik dan akseptor didik dengan guru mengadakan pertukaran gagasan.
Langkah yang ke empat ialah menyimpulkan. Langkah ini merupakan daerah akseptor didik dan guru menciptakan janji untuk hingga pada konsep atau algoritma. Peserta didik diminta menciptakan kesimpulan secara sanggup bangun diatas kaki sendiri ihwal apa yang telah dikerjakan pada problem sebelumnya. Jika akseptor didik gagal, guru perlu mengarahkan ke arah kesimpulan yang seharusnya. Dalam langkah ini juga terjadi interaksi antara akseptor didik dengan akseptor didik dan akseptor didik dengan guru.
Pembelajaran matematika ialah pembelajaran yang gampang dan menyenangkan. Begitulah kesan yang akan didapatkan oleh siswa sehabis melakukan pembelajaran matematika realistik. Peserta didik akan selalu menerima pengetahuan gres dengan pengalaman yang menyenangkan dan bermakna.
*) Ditulis dan dikirim oleh Diyah Ayuning Tyas, Guru SD Muhammadiyah 9 Malang
Belum ada Komentar untuk "✔ Mencar Ilmu Matematika Gampang Dan Menyenangkan"
Posting Komentar