✔ Cara Melatih Siswa Menghargai Temannya

Saling menuliskan kebaikan dan kelebihan diri sahabat mereka masing-masing.

Kita sering mendengar bawah umur usia 8 hingga 12 tahun cenderung belum sanggup menghargai temannya dalam bersosialisasi. Apalagi sosialisasi lingkungan daerah anak tinggal berada di lingkungan yang kurang perhatian orang tua, sehingga mereka cenderung memalsukan orang-orang cukup umur di sekeliling mereka atau memalsukan tayangan-tayangan yang ada di tv dan media masa. Masih untung bila lingkungan daerah mereka tinggal ialah orang-orang yang sopan dan santun serta mau saling menghargai tetangganya. Namun, bila lingkungannya ialah lingkungan yang ramai, penuh dengan persaingan yang tidak sehat, hal ini sanggup menjerumuskan bawah umur ke dalam lingkungan yang tidak baik. Adat kesopanan dan kesantunan selalu diabaikan, sehingga akan timbul hal-hal yang tentu saja tidak kita inginkan, ibarat saling mengejek teman, sabung dan sebagainya.

Ketika siswa berada sepenuhnya di lingkungan sekolah, sanggup saja hal ini diminimalisir, asal memang senantiasa selalu menerima perhatian yang lebih oleh pihak sekolah. Pelajaran ihwal bagaimana cara menghargai orang lain sudah banyak atau sering kita dengar, namun realitanya dikala kita mencoba untuk menasihati bawah umur terutama siswa, kadang kala masih ada saja bawah umur yang cenderung suka memancing atau mengejek teman-temannya yang lain tanpa sebab. Sehingga timbul persaingan yang kurang sehat di antara mereka, yang justru menjurus kepada perkelahian.

Beberapa hal yang patut digaris bawahi ialah dikala kita sedang menemui tantangan ibarat ini dalam menghadapi siswa yang sabung lantaran usikan teman, pertama-tama yang sanggup kita lakukan ialah memanggil mereka secara pribadi. Kita minta mereka untuk saling menuliskan kebaikan diri sahabat yang diejeknya tersebut, demikian pula sahabat yang diejek, kita minta ia juga menuliskan kebaikan-kebaikan atau kelebihan-kelebihan temannya tersebut. Setelah keduanya saling menuliskan kebaikan dan kelebihan diri sahabat mereka masing-masing, mintalah mereka untuk membacakannya di depan kita. Setelah itu gres kita minta mereka saling bersalaman dan mengambil wudhu, semoga diri mereka menjadi lebih tenang. Lakukan acara ini beberapa kali, maka insyaallah akan terjadi banyak perubahan pada diri anak.

Baca Juga

Biasanya trik ini sangat manjur, lantaran penulis sudah sering melakukannya. Selang beberapa hari kemudian, lihatlah perubahan yang terjadi pada kedua diri siswa yang berlawanan tadi, akhirnya ialah kedua siswa tersebut akan berteman dengan akrab, bahkan sanggup menjadi dua sahabat yang tak terpisahkan. Mudah-mudahan sanggup diterapkan di manapun kita berada, baik di lingkungan keluarga maupun sekolah, lantaran adab yang mulia tergantung bagaimana kita menanamkan kecerdikan pekerti yang baik kepada anak didik kita. Semoga bermanfaat.

*) Ditulis oleh Delta Nia, S.Pd, M.Pd. Guru SDIT Al Ittihad Rumbai