✔ Jangan Bebani Anak Dengan Sasaran Orang Tua

Jangan Bebani Anak dengan Target Orang Tua ✔ Jangan Bebani Anak dengan Target Orang Tua
Target yang tanpa mempertimbangkan kemampuan anak akan menciptakan anak merasa ditekan.
Kebanyakan orang bau tanah gemar memberi sasaran kepada anaknya, termasuk dalam kaitannya dengan prestasi akademis. Misalnya orang bau tanah ingin anaknya ranking satu atau selalu menerima nilai seratus. Seharusnya orang bau tanah realistis dalam memasang sasaran kepada anak.

"Sangat berisiko kalau orang bau tanah menargetkan sesuatu tetapi anak tidak mampu. Lebih baik, orang bau tanah realistis dan punya planning a, b, atau c," kata psikolog anak dan keluarga, Sani B. Hermawan, Psi yang kutip dari Antaranews (05/02/15).

Target yang diberikan orang bau tanah tanpa mempertimbangkan kemampuan anak akan membebani anak. Anak akan merasa tertekan, tidak mempunyai kegunaan bahkan merasa tidak berharga. Memaksakan sasaran hanya akan menciptakan anak stres, kabur atau justru memusuhi orang tua.

[ Baca juga: Inilah Alasan Tidak Boleh Memaksa Anak Belajar ]

Untuk itu, orang bau tanah perlu melaksanakan penilaian terencana untuk mengukur perkembangan akademis anak. Orang bau tanah sanggup mengetahui kemampuan akademis anak dari tugas-tugas, ujian, pekerjaan rumah yang diterima anak di sekolah.

"Jika anak memang akademisnya belum berubah, jangan dimarahi, dihina, diejek, dilabeli tidak mampu. Tetapi carikanlah solusinya. Apakah memang ia tidak mengerti, apakah tidak teliti atau kemampuanya di satu pelajaran tertentu memang kurang," terang Sani.

Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani itu menyampaikan orang bau tanah juga perlu memberi pemahaman pada anak mengenai sasaran yang diberikan, sehingga semangat anak terpacu dan tidak merasa terpaksa mencapai sasaran dari orang tuanya itu.

Belum ada Komentar untuk "✔ Jangan Bebani Anak Dengan Sasaran Orang Tua"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel