✔ Selain Calistung, Siswa Paud Dinilai Juga Tak Perlu Berseragam

 padahal sejatinya PAUD itu merupakan pendidikan informal ✔ Selain Calistung, Siswa PAUD Dinilai juga Tak Perlu Berseragam
Berseragam menciptakan PAUD menjadi formal, padahal sejatinya PAUD itu merupakan pendidikan informal.

Selain larangan untuk memberi pelajaran membaca, menulis dan menghitung (calistung), siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) juga dinilai tidak perlu mengenakan seragam di dalam PAUD.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta tidak ada formalisasi dalam PAUD. Berseragam menciptakan PAUD menjadi formal, padahal sejatinya PAUD itu merupakan pendidikan informal.

"Menurut saya harus ditinjau dalam memformalkan bawah umur bahkan bahwasanya seragam itu enggak perlulah untuk PAUD. Nanti jadi formal sekali," kata Muhadjir yang kutip dari Medcom (24/08/19).

Ia menegaskan, semoga jangan ada formalisasi PAUD dalam bentuk apapun, sebab bawah umur tidak bisa diformalkan. Selain soal seragam, Ia juga meminta PAUD patuh untuk tidak memberi pelajaran calistung.

"Tidak boleh diberikan berupa mata pelajaran. Tapi misal dalam permainan itu disisipi pengetahuan ihwal mengenal aksara membaca, itu boleh. Kaprikornus jangan disalah artikan, artinya boleh, tapi jangan jadi mata pelajaran, jangan diformalkan," terperinci Muhadjir.

Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini mengingatkan kepada SD untuk tidak menyebabkan kemampuan membaca, menulis dan berhitung (calistung) sebagai syarat anak PAUD masuk ke jenjang SD.

Sementara itu, Dosen Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uhamka Candrawaty mengatakan, di jenjang PAUD anak harus mendapatkan kegiatan-kegiatan yang menstimulus.

Lihat juga: Pendidikan di Indonesia Mematikan Kreativitas Anak

Menurutnya, Pendidikan PAUD usia 0 hingga 6 tahun masa itu yaitu masa bermain, masa emas anak. Guru juga harus bisa memakai contoh yang menyenangkan, bermain sambil berguru dengan gembira.

Candrawaty mengingatkan, semoga orang renta tidak memaksa anak untuk bisa membaca dan menulis di usia dini. Karena anak memiliki masa peka yang berbeda-beda, dan harus mendapatkan stimulus yang bagus.

"Tidak memaksa anak sesuai dengan umurnya, sebab saraf-saraf otak anak itu pada tataran itu waktunya mendapatkan stimulus yang bagus," kata Candrawaty di gedung FKIP Uhamka, Jakarta Timur, Rabu 21 Agustus 2020.

Belum ada Komentar untuk "✔ Selain Calistung, Siswa Paud Dinilai Juga Tak Perlu Berseragam"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel