✔ Saya Ini Benar Atau Salah Ya? Katanya.
Dia menyampaikan bahwa banyak orang mengalami keraguan sehabis mengambil sebuah keputusan.
Yang menciptakan ia heran ialah ketika sebagian orang mengambil keputusan dengan mantap dan merasa tenteram, namun sehabis itu mereka mulai berpikir bahwa mereka ini benar atau salah ya?
Dia juga menyampaikan bahwa ini mengingatkannya akan kisah yang sangat menarik pada masa awal kehidupannya sebagai biksu. katanya,"Ada seorang biksu-ia sekarang biksu yang sangat senior di wihara kami, yang suatu hari jatuh sakit."
Katanya,"Saat itu saya ialah biksu yang bertanggung jawab terhadap persediaan barang di wihara. Biksu ini tahu bahwa saya cukup tegas dan ketat, biksu ini sedang memerlukan obat dan ia mengambilnya tanpa sepengetahuan saya. Pada lalu hari biksu ini berpikir bahwa ia telah mencuri."
Setelah tiga atau empat hari memikir-mikirkan ini terus, katanya biksu ini dipenuhi begitu banyak penyesalan, alasannya ialah mencuri ialah pelanggaran yang dapat membuatnya berhenti menjadi biksu. Biksu ini sudah siap mengenakan celana panjang lagi dan kembali ke rumahnya, alasannya ialah biksu ini berpikir bahwa ia sudah melanggar peraturan yang besar.
Katanya,"Ketika biksu ini bertanya kepada Ajahn Chah", Ajahn Chah berkata kepada biksu ini bahwa kalau itu salah, kau niscaya sudah tau ketika itu. Kamu tidak apa-apa."
Katanya juga, "Dan ibarat hampir semua yang dikatakan Ajahn Chah, ucapan itu bagaikan ledakan besar yang menggelegar dalam batin."
Katanya, "kata-kata itu pribadi menembus ke inti masalah," alasannya ialah pada ketika itu terjadi, biksu ini merasa bahwa ini ialah hal yang benar dilakukan. Namun sehabis itu biksu ini mulai berpikir, bertanya kepada orang lain, dan dari sana mulai jadi ruwet. Dari sanalah keraguan muncul.
Dia menyampaikan bahwa ketika kita kembali melihat apa yang kita lakukan, kita tak akan pernah dapat melihat sejernih ketika itu terjadi. Itulah sebabnya gampang memasukkan tambahan-tambahan ini. Katanya, "Biksu tadi berkata, "Namun Ajhn Chah mengatakan, "Tidak kok. Jangan cemaskan persoalan ibarat itu pada lalu hari. Pada ketika terjadi, itulah waktu yang paling penting! Saat itulah kita tahu mana yang baik dan yang buruk."
Dia menyampaikan bahwa terkadang ketika kita melihat kembali apa yang telah kita kerjakan, kita merenung apakah kita melaksanakan hal yang benar atau salah? Buang-buang waktu saja melihat balik dengan cara ibarat itu. Pada ketika itu, kita niscaya sudah mengetahuinya.
Dia bertanya bagaimana perasaan kita sehabis melakukannya? atau sempurna satu detik setelahnya, ketika kita mengatakannya kepada pasangan kita. Bagaimana perasaan kita ketika itu? Penilaian ketika itu akan menggambarkan dengan lebih akurat kepiawaian atau kelalaian suatu perbuatan.
Katanya kalau kita melihat kebelakang, itu hanya akan menciptakan persoalan menjadi tambah rumit. Ketika kita menambah-nambah sesuatu pada insiden yang telah lewat itu, maka kita tidak akan dapat melihat kebenaran itu lagi.
"Dia" yang saya ceritakan di atas ialah Ajahn Brahm, "Aku Ini Benar Atau Salah Ya?" Dalam bukunya "Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 3!" Dimodifikasi demi kepentingan pendidikan.
Belum ada Komentar untuk "✔ Saya Ini Benar Atau Salah Ya? Katanya."
Posting Komentar