✔ Model Pembelajaran “Kuasai” Untuk Mengefektifkan Daya Ingat
Secara etimologi model merupakan pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. John M. Echols dan Hassan Shadily (2000: 384) model berarti memperagakan sedangkan pembelajaran merupakan proses, cara perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Proses Pembelajaran merupakan suatu sistem dimana setiap komponen pembelajaran saling berkaitan atau tidak sanggup dipisahkan satu sama lain dalam rangka mencapai tujuan. Berkaitan dengan penelitian ini, pengajaran matematika diarahkan supaya siswa bisa dalam menuntaskan problem matematika atau problem lain yang sanggup dilaksanakan dengan pinjaman anak untuk lebih meningkatkan kemampuan diri sebagai peneliti professional. Peneliti harus mengetahui teori berguru mengajar dari para mahir pendidikan dan pengajaran matematika.
Bruner dalam teorinya mengemukakan bahwa proses berguru siswa sebaiknya peneliti sanggup memperlihatkan kesempatan kepada siswa. Bruner sangat menyarankan kepada pembelajaran kegiatan siswa. Sejauh ini peneliti mencoba memperlihatkan solusi model pembelajaran kuasai, yaitu dengan mengarahkan siswa pada berguru aktif dan kreatif dan memberi kesempatan pada siswa untuk mencari, menemukan dan memecahkan sendiri problem yang dihadapinya pada ketika mengerjakan operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat.
Model pembelajaran “kuasai” dikemukakan oleh Colin Rose yang menyatakan melalui pembelajaran dengan model “kuasai” siswa diperlukan sanggup menuntaskan suatu permasalahan dengan metode sesuai dengan daya nalar mereka yang tidak hanya terpancang apa yang disampaikan peneliti. “kuasai” sendiri merupakan abreviasi dari enam tahapan pembelajaran yang efektif yang terdiri dari (1) kerangka pikiran untuk sukses, (2) uraikan faktanya, (3) apa maknanya (4) sentakkan ingatan (5) usikan yang anda ketahui, (6) introspeksi.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut yang telah dikemukakan sebelumnya maka model pembelajaran “kuasai” sanggup diartikan sebagai suatu pola proses pembelajaran yang terdiri dari enam tahapan efektif yang sanggup membantu seseorang lebih gampang dalam memperoleh informasi dan mengingat informasi tersebut. Model pembelajaran “kuasai” merupakan model pembelajaran yang dikembangkan oleh Colin Rose dengan cara mengadaptasi dan mensistensis hasil penelitian dari Dr Howard Gorden wacana multiple intelligenses. Penelitian actur Costa untuk gaya berguru dan hasil penelitian pemegang hadiah nobel, Roger Sperry dan Robert Ornsten, wacana otak. Akan tetapi Colin tidak hanya merangkum begitu saja, beliau juga membuat model pembelajaran menjadi efektif sehingga sanggup diterapkan kepada semua orang, baik pendidik, pelajar ataupun publik.
1. Tahap-tahap Dalam Model Pembelajaran “Kuasai”
Colin Rose telah menyimpulkan bahwa pembelajaran efektif melibatkan enam tahap. Enam tahapan ini sanggup disimpulkan oleh abreviasi “kuasai”. Adapun tahapan-tahapan tersebut ialah :
1)Kerangka pikiran untuk sukses
Seseorang harus berada dalam kerangka pikiran yang kaya. Kerangka pikiran itu harus santai dan termotivasi. Jika stress, atau tidak percaya pada kemampuan sendiri atau tidak melihat tujuan dari hal yang sedang dipelajari maka tidak akan bisa berguru dengan baik. Kerangka pikiran untuk sukses dalam perasaan wacana berguru sangatlah penting. Jika merasa bahagia dengan kemampuan belajarnya, pada pecahan pertama ini berisi banyak sekali wangsit yang akan menguatkan dan menyebarkan kepercayaan diri itu. Dalam memotivasi pikiran maka seseorang harus berada dalam keadaan pikiran yang "kaya akal", itu berarti harus dalam keadaan relaks, percaya diri dan termotivasi. Jika mengalami stress atau kurang percaya diri atau tidak sanggup melihat manfaat dari sesuatu yang dipelajari, maka ia tidak akan bisa berguru dengan baik.
Memiliki perilaku yang benar terhadap berguru wacana sesuatu ialah prasyarat mutlak. Seseorang harus mempunyai impian untuk memperoleh keterampilan atau pengetahuan baru, harus percaya bahwa dirinya betul-betul bisa berguru dan bahwa informasi yang didapatkan akan mempunyai dampak yang bermakna bagi kehidupannya. Jika berguru hanya dianggap sebagai kiprah belaka, maka besar kemungkinannya akan mengalami kegagalan. Maka dari itu, sebagai langkah penting pertama untuk memulai proses belajar, harus sanggup menemukan AGB (apa gunanya bagiku?) Menanyai diri sendiri, memperdebatkan informasi yang ada, menanyai diri sendiri dengan pertanyaan menyerupai "Apakah ini benar ? Apakah ini sanggup dimengerti?" ialah hal yang esensial dari proses belajar, lantaran pertanyaan-pertanyaan tersebut sanggup menjaga fokus perhatian.
Ada beberapa cara yang sanggup dilakukan supaya sanggup menjadikan perasaan atau pikiran yang kaya kecerdikan wacana belajar, yaitu: (1) Perasaan dan keyakinan diri. Keyakinan diri sanggup berhasil dibuat di otak tengah emosional dengan penggambaran yang jelas., (2) Seperti apa rasanya sukses. Momen pengalaman kesuksesan, keunggulan, kepuasan batin merupakan daya berpengaruh yang sanggup dibangkitkan kembali. Kenangan akan momen ini, bila dimunculkan berkali-kali, akan memicu kembali munculnya perasaan kehebatan yang sama di dalam diri. Karena ingatan akan momen itu dan perasaan yang menyertainya tidak bisa dipisahkan. Ingatan ini ialah stimulus-perasaan ketika mengalaminya ialah responnya, (3) Peneguhan positif. Peneguhan ialah pernyataan positif yang mengungkapkan apa yang telah dipilih untuk dicapai. Contoh: saya pembelajar yang percaya diri. Peneguhan tidak perlu sudah terjadi, justru waktu untuk memakai peneguhan positif ialah ketika sedang mencoba mencapai sesuatu. Pertama, peneguhan menggambarkan diri kita menyerupai yang diinginkan, kemudian ucapkan peneguhan ini dalam hati (atau keras-keras) secara berulang-ulang, (4) Fokus yang tenang. Ada beberapa cara yang akan membantu berguru lebih baik dengan membuat fokus yang tenang, antara lain: (a) Perhatikan bunyi batin, (b) Ubahlah posisi, (c) Memaksimalkan oksigen di tubuh, (d) Ganti pikiran negatif dengan peneguhan, (e) Tetapkan dan tuliskan tujuan. Memutuskan untuk mempelajari sesuatu pastilah penting, tapi jauh lebih penting benar-benar mengetahui alasan mengapa mempelajarinya, apa keuntungannya dan tujuannya. Jika telah dipikirkan matang-matang tujuannya dan tidak ragu-ragu, maka tulislah di atas kertas. Maka sasarannya terlihat lebih nyata dan konkrit.
2)Uraikan faktanya
Seseorang harus melibatkan fakta untuk diadaptasi dengan gaya berguru yang disukai. Kebutuhan seseorang untuk melihat, mendengar, atau terlibat pribadi secara fisik dalam hal yang sedang dipelajari. Saat mempelajari hal baru, perlu memerlukan sesuatu untuk membuat informasi tersebut lebih bersahabat dalam ingatan. Apa yang akan dilakukan bergantung pada gaya pembelajaran visual, audiotri atau fisik (kinestetik) atau kombinasi ketiganya yang cocok buat masing-masing orang.
Ada beberapa seni administrasi yang akurat dalam memperoleh informasi supaya lebih gampang memahaminya, yaitu : (1) Gagasan Inti. Setiap subyek niscaya mempunyai gagasan inti (gagasan pokok) masing-masing. Jika seorang siswa telah mengetahui gagasan inti maka hal-hal yang lainnya akan segera dimengerti oleh siswa kemudian siswa bisa menambahkan konsep yang pada dasarnya telah dipahami, (2) Membuat skema dari hal yang sudah diketahui. Dalam memulai proses berguru perlu membuat beberapa catatan wacana apa yang telah diketahui yang berkaitan dengan apa yang akan dipelajari. Pertama-tama ialah mencatatat apa yang telah diketahui, barulah kemudian mencatat apa saja yang dibutuhkan untuk menemukan lebih banyak informasi yang terkait dengannya., (3) Pecahkan menjadi langkah-langkah kecil. Filosof Cina, Lao Tzu, pernah berkata, "Perjalanan seribu kilometer dimulai dengan satu langkah kecil". Betapa pun menakutkannya suatu kiprah yang tampak, sanggup dipecahkan dengan rencana sederhana langkah demi langkah. Banyak pelajar yang gagal sebelum memulai berguru lantaran merasa apa yang sedang dilakukan sangat membebani. Untuk mengatasi hal ini ialah dengan memecah-mecah apa yang sedang dipelajari ke dalam bagian-bagian kecil, (4) Tetap berminat usikan pertanyaan. Dengan mempertanyakan terus apa yang belum diketahui akan membuat pikiran tetap fokus, dengan mencari dan menemukan tanggapan dari pertanyaan-pertanyaan yang disusun akan menjaga ketertarikan terhadap subyek yang dipelajari, (5) Belajar Multi Indrawi. Jika sedang mempelajari, hal baru, pada dasarnya itu berarti memasukkan informasi dari luar. Jadi, baik membaca, mendengarkan, menyaksikan, maupun melakukan, semuanya memakai indra. Oleh lantaran itu, salah satu aspek gaya berguru pribadi ialah kesukaan seseorang terhadap berguru visual, auditori, atau fisik (kinestetik). Namun, idealnya anda menfokuskan semua indra ke kiprah berguru tersebut. Persentasekan apa yang diingat, bila Membaca 20%, Mendengar 30%, Melihat 40%, Mengucapkan 50%, Melakukan 60%, Membaca, mengucapkan, mendengar dan melaksanakan 90%, (6) Peta belajar, peta berguru merupakan teknik meringkas materi yang akan dipelajari dan memproyeksikan problem yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih gampang memahaminya. Pemetaan berguru merupakan teknik visualisasi lisan ke dalam gambar. Peta berguru sangat bermanfaat untuk memahami materi yang diberikan secara verbal. Peta berguru bertujuan membuat materi pelajaran bersiklus secara visual dan grafis yang kesudahannya sanggup membantu merekam, memperkuat, dan mengingat kembali informasi yang telah dipelajari. Aturan penting dalam membuat peta berguru ialah hanya memakai kata kunci. Kata kunci ialah kata penting yang bila dibaca akan mengingatkan akan gagasan keseluruhan. Itulah kata yang meliputi intisari makna gagasan itu.
3)Apa maknanya
Seseorang perlu menjelajahi hal yang sedang dipelajari. Mengetahui sesuatu dan benar-benar memahami itu berbeda. Saat menjelajahi suatu topik sepenuhnya, maka akan mengubah pengetahuan yang dangkal menjadi pemahaman mendalam. Cara mencapai itu bergantung pada cara unik seseorang dalam memakai kecerdasan. Tujuan pembelajaran bukan hanya mengalihkan pengetahuan kepada para siswa, tetapi supaya mereka bisa membuat makna bagi diri mereka sendiri, untuk memahami benar-benar subjek tersebut. Mengubah fakta ke dalam makna ialah arena dimana unsur pokok dalam proses belajar. Mengubah fakta menjadi makna ialah arena dimana kedelapan kecerdasan berperan aktif. Setiap jenis kecerdasan ialah sumber daya yang bisa diterapkan ketika mengeksplorasi dan menginterpretasi fakta-fakta dari materi pelajaran.
Adapun beberapa cara-cara yang sanggup diterapkan oleh pendidik dalam membantu para siswa mencari makna, antara lain: (1) Kartu: mintalah para siswa menyiapkan kartu yang meringkas hal-hal penting dari materi yang dipelajari, (2) Urutkan mintalah siswa mengumpulkan materi-materi yang telah dipelajari, kemudian urutkanlah dan berilah nomor urut berdasarkan tingkat kepentingannya, (3) Menyebarkan ingatan kelompok bagi siswa menjadi beberapa kelompok yang berisi tiga atau empat orang/kelompok. Berilah setiap kelompok sebagian materi pelajaran hari itu yang diringkas oleh mereka menjadi peta belajar, kemudian minta setiap kelompok menampilkan peta berguru di depan kelas. Peta berguru kemudian ditutupi, dan seluruh kelompok harus menggambarkannya di luar kepala. Bandingkan, bila ada yang kurang tambahkan. Ulangi hingga peta belajarnya sudah selesai, (4) Buat lagu rap: atau pantun, lagu, irama untuk meringkaskan sebagian atau semua hal yang telah dipelajari, (5) Tukar problem dan bentuk kelompok. Setiap kelompok memikirkan suatu problem yang berafiliasi dengan materi pelajaran untuk dipecahkan. Kemudian kartu tersebut ditukarkan antar kelompok. Kelompok gres mencoba mencari pemecahan masalah, (6) Menjelaskan kepada orang lain dan minta para siswa membayangkan mereka pulang ke rumah dan menjelaskan kepada keluarganya materi yang telah didapatnya, (7) Mengacak urutan, bila sedang mempelajari proses mintalah setiap siswa membuat kartu yang bertuliskan satu pecahan dari urutan. Lalu memikirkan urutan yang benar dan menjelaskan pecahan yang dipegang.
4)Sentakkan ingatan
Seseorang perlu menghafalkan unsur-unsur (kata) kunci dalam ingatan supaya sisa pelajaran sanggup membanjiri masuk kembali. Sudah terperinci bahwa takkan ada pembelajaran tanpa ingatan. Ingatan menjadi bersifat menetap atau sementara, sangat bergantung pada bagaimana kekuatan informasi "didaftarkan" untuk pertama kalinya pada otak. Itulah sebabnya mengapa sangat penting untuk berguru dengan cara melibatkan indra pendengaran, penglihatan, berbicara dan bekerja, serta yang melibatkan emosi-emosi positif. Semua faktor tersebut membuat ingatan menjadi kuat.
Adapun beberapa cara yang sanggup dilakukan untuk sanggup mengingat informasi, yaitu (1) Ambil keputusan untuk mengingat. Jika seseorang ingin berguru sesuatu, maka ia harus memilih pilihan (keputusan) untuk mengingat atau tidak mengingatnya, (2) Ambil jeda secara teratur. Jika menginginkan menjaga kemampuan ingatan supaya tetap tinggi, buatlah banyak awal dan selesai sesi belajar. Banyak orang merasa sulit untuk benar-benar berkonsentrasi lebih dari dua puluh menit sekali waktu. Kaprikornus sering-seringlah berhenti dan ambil istirahat. Tingkat mengingat, Sesi yang panjang sesi dengan 3 jeda, (3) Buat daur ulang. Pengulangan ialah tahap penting dalam membuat ingatan jangka panjang. Contoh rencana mengulang yang efektif: (a) Pelajari bahannya, (b) Ulangi materi sehabis satu jam, (c) Ulangi lagi sehabis sehari, (d) Ulangi lagi sehabis seminggu, (e) Ulangi lagi sehabis satu bulan, (f) Ulangi lagi sehabis enam bulan. Setiap pengulangan sebaiknya dilakukan sebentar saja, yaitu sekitar tiga hingga empat menit dan hanya mengkaji catatan yang dibuat jangan seluruh buku. Pola pengulangan ini sanggup menghasilkan perbaikan mengingat yang sangat pesat. Bahkan sebuah penelitian memperlihatkan bahwa alih-alih melupakan 70% materi pelajaran sehabis 24 jam, maka akan sanggup mengingat 80% sehabis enam bulan dengan urutan pengulangan sederhana ini. Kaprikornus hanya dengan menyisihkan 20-25 menit akan sanggup meningkatkan daya ingat, (4) Ciptakan ingatan multi indrawi. Setiap insan mempunyai ingatan terpisah atas apa yang dilihat, didengar, diucapkan, dan dikerjakan. Karena itu, pengalaman multi indrawi akan memperluas potensi seseorang dalam mengingat. Maka pastikan bahwa ada pengalaman-pengalaman visual (lihat/pandang), auditori (dengar) dan kinestetik (gerak-laku), (5) Gunakan pencintraan untuk mengingat Untuk memperkuat gambaran sanggup dengan menambahkan gerakan hal yang lucu dan asing akan sanggup teringat dengan baik, jadi gunakanlah gambaran yang kocak dan aneh. Detail dan gerakan ialah kunci menuju gambaran yang terperinci dan lantaran gampang diingat, (6) Cobalah "konser mengulang" Musik membuat seseorang menjadi relaks dan berguru akan lebih gampang selagi rileks. Musik juga merangsang pecahan emosional otak yang memuat unsur penting ingatan jangka panjang. Dengan musik memungkinkan seluruh otak terlibat dalam belajar. Ketika mendengarkan lagu, belahan otak kanan menangkap musiknya dan belahan otak kiri menangani liriknya, (7) Kilasan ingatan. Cara mengingat dengan teknik kilasan ingatan sangat efektif dan sederhana, yaitu: (a) Siapkan catatan dalam bentuk peta berguru atau daftar ringkas, (b) Pelajari dengan cermat selama satu atau dua menit, (c) Kesampingkan catatan tersebut, kemudian buat peta berguru berdasarkan ingatan, (d) Bandingkan kedua peta belajar, akan terlihat ada yang terlewat, (e) Buat peta berguru atau catatan yang ketiga. Lalu bandingkan dengan peta berguru yang pertama, (8) Kartu pengingat. Beberapa subyek cukup ideal bagi kartu-kartu belajar, contohnya rumus-rumus ilmiah atau kata-kata asing. Gunakan kartu-kartu tersebut pada waktu santai untuk mengulang atau menguji diri sendiri. (9) Peta kilasan. Peta kilasan merupakan versi lanjut kartu pengingat. Yang perlu dilakukan hanya mengumpulkan semua peta berguru yang sudah dibuat dalam sebuah ring binder dengan lembar pemisah diantara topik-topik, (10) Ciptakan Mnemonik. Mnemonik merupakan alat bantu ingatan. Salah satu yang paling bermanfaat ialah akronim, (11) Biarkan mengendap dalam semalam Jika mengulang catatan disuatu topik beberapa ketika sebelum bersiap tidur, pembelajaran akan memetik manfaat lantaran otak memakai tidur sebagai waktu untuk "mengarsipkan" informasi gres yang terlewat, (12) Memberi nomer hal-hal yang perlu diingat. Jika memberi nomer pokok-pokok, gagasan atau tindakan yang perlu diingat, maka akan secara otomatis akan tahu bila terlupa satu.
5)Ajukan sesuatu yang anda ketahui
Seseorang tidak sanggup benar-benar yakin telah memahami yang telah dipelajari hingga ia mengujinya. Seseorang perlu memperlihatkan bahwa dirinya tahu. Yang dimaksud memperlihatkan disini ialah berusaha membagikan ilmu kepada orang lain. Saat membagikan ilmu kepada orang lain justru akan memperoleh ilmu yang lebih. Untuk mengetahui bahwa seseorang telah paham dengan apa yang dipelajarinya.
Teknik yang bisa dilakukan untuk menguji diri, yaitu: (1) Ujilah diri anda. Jika membuat pengujian diri sebagai pecahan proses berguru yang otomatis, maka akan bisa memandang secara realistis kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat. Kesalahan menjadi umpan balik bermanfaat yang sanggup mengukur kemajuan seseorang, memperbaiki bagian-bagian yang masih ragu atau tidak bisa. Kesalahan yang kemudian diperbaiki ialah tanda kemajuan. Kesalahan memperlihatkan kesempatan untuk melihat hal yang perlu diperhatikan. Kaprikornus lebih baik berkonsentrasi pada jenis kesalahan yang telah diperbuat bukan berapa banyak kesalahannya, (2) Terapkan apa yang telah dipelajari. Mempraktikkan apa yang dipelajari kepada sobat atau sahabat. Jika seseorang bisa mengajarkan apa yang diketahuinya kepada orang lain, maka hal ini memperlihatkan bahwa dirinya telah paham, (3) Gunakanlah. Penelitian memperlihatkan bahwa bila suatu gagasan dipakai dalam 24 jam sehabis dilihat atau di dengar, gagasan itu lebih mungkin dipakai secara permanen. Amati orang lain dan catat dengan seksama cara mereka memakai keterampilan yang sedang kita pelajari. Penelitian juga memperlihatkan bahwa bila berguru lebih dari satu orang akan lebih bisa memakai keterampilan ini dalam bermacam-macam situasi, (4) Mencari Dukungan. Mencari dukungan dari orang lain, baik orang tua, atau sobat belajar. Melalui cara ini akan didapatkan umpan balik pribadi wacana ketepatan dan keefektifan cara berguru yang dipakai serta cara mempresentasikannya selain itu juga akan menerima sudut pandang yang berbeda atas subyek yang dipelajari.
6)Introspeksi
Seseorang perlu merenungkan sebaik apa pembelajaran yang telah dikerjakan. Tujuannya ialah meningkatkan sesuatu yang tidak hanya diketahui, tetapi cara ia berguru yang baik. Dengan demikian, seseorang akan menjadi pembelajar yang semakin usang semakin baik dan sanggup berguru lebih baik setiap saat.
Seseorang perlu merefleksikan pengalaman belajarnya, bukan hanya pada apa yang dipelajari, tetapi juga pada bagaimana mempelajarinya. Dalam langkah ini seseorang meneliti dan menguji cara belajarnya sendiri. Kemudian menyimpulkan teknik-teknik dan ide-ide yang terbaik untuk diri sendiri. Secara bertahap, seseorang akan sanggup menyebarkan suatu pendekatan cara berguru yang paling sesuai dengan kemampuan dirinya. Langkah terakhir dalam rencana berguru ini ialah berhenti, kemudian merenungkan dan menanyakan pertanyaan berikut pada diri sendiri: bagaimana pembelajaran berlangsung ? Bagaimana pembelajaran sanggup berjalan lebih baik ? dan apa makna pentingnya bagi saya ?
Mengkaji dan merenungkan kembali pengalaman berguru sanggup membantu mengubah karang penghalang yang keras menjadi kerikil pijakan untuk melompat ke depan. Sekali bisa mempelajari kombinasi personal kecerdasan dan cara berguru yang disukai, maka potensi berguru akan terbuka lebar. Pemantauan diri, penilaian diri dan intropeksi terus menerus ialah karakteristik kunci yang harus dimiliki pembelajar yang punya motivasi diri. Dengan refleksi seseorang akan sanggup merenungkan hasil yang telah didapatkannya untuk dijadikan koreksi dan motivasi diri selanjutnya.
2. Prinsip-prinsip Model Pembelajaran “Kuasai”
Pembelajaran model “kuasai” dalam penerapan didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:
1)Belajar bagaimana berguru (Learning how to learn) dan berguru bagaimana berpikir (learning how to think).
Prioritas utama bagi sebuah forum pendidikan pada masa kini ini seorang guru dituntut dengan kompetensi pedagogik ialah mengajarkan kepada anak didik bagaimana cara berguru dan bagaimana cara berpikir. Belajar bagaimana berguru menjadi begitu penting, lantaran ketika seseorang mempelajari cara belajar, maka orang tersebut tidak hanya bisa menghadapi teknologi gres dan perubahan, akan tetapi juga sanggup menyambut baik kedatangannya. Selain itu, berguru bagaimana berpikir secara logis dan kreatif ialah satu hal yang sangat penting bila ingin sanggup memecahkan problem sosial dan personal secara efektif.
2)Belajar harus menyenangkan dan membangun rasa percaya diri.
Menjadikan proses berguru menjadi sesuatu yang menyenangkan ialah penting, lantaran berguru yang menyenangkan merupakan kunci utama bagi individu untuk memaksimalkan hasil yang akan diperoleh dalam proses belajar. Maka Colin Rose mengangkat hal ini dalam satu filosofi model “kuasai”. Syarat bagi pembelajaran yang efektif ialah dengan menghadirkan lingkungan "Seperti masa kanak-kanak, yang mendukung dan menggembirakan (bermain).
3)Pengetahuan harus disampaikan dengan pendekatan multi-sensori dan multi-model dengan memakai banyak sekali bentuk kecerdasan.
Dalam proses berguru mengajar di kelas, peneliti berhadapan dengan siswa yang berbeda-beda jenis kecerdasannya. Ada sebagian siswa yang membutuhkan penggambaran visual dan fisik dari konsep-konsep yang diajarkan, sebagian lainnya memerlukan gagasan-gagasan yang diungkapkan secara verbal. Demikian guru harus siap melibatkan banyak sekali jenis kecerdasan yang dibawa siswa ke dalam kelas.
Colin Rose membagi gaya berguru menjadi tiga, yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Cara yang efektif dalam berguru yaitu memakai sebanyak mungkin kecerdasan secara praktis. Dengan cara inilah seseorang akan mengalami dan menghayati apa yang tengah dipelajari secara utuh. Guru tidak perlu untuk mengidentifikasi gaya berguru tiap siswa. Namun, guru bisa merancang banyak sekali macam kegiatan yang menggabungkan sebanyak mungkin jenis kecerdasan, dengan begitu guru membantu siswa secara otomatis mendapatkan lebih banyak dan rangsangan otak dalam proses belajarnya, sekaligus memberinya lebih banyak variasi dan kesenangan, serta menyebarkan dan memperkuat kecerdasan mereka.
4) Orang renta dan masyarakat umumnya harus terlibat sepenuhnya dalam pendidikan
Pendidikan ialah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Sekolah hanyalah membantu kelanjutan pendidikan dalam keluarga, alasannya ialah pendidikan yang pertama dan utama diperoleh anak dalam keluarga, maka memerlukan kerjasama yang baik antara keluarga dan sekolah (pendidik). Menurut Nasih Ulwan (Wardhani,2009:87) harus ada kerjasama antara rumah dan sekolah untuk membentuk kepribadian anak. Kerjasama ini tidak akan berjalan dengan tepat kecuali dengan dua syarat pokok, yaitu: (1) isyarat di rumah dan di sekolah hendaknya tidak bertentangan, (2) hendaknya saling membantu dan kerjasama itu bertujuan untuk menegakkan penyempurnaan dan keseimbangan dalam upaya membina pribadi yang berkualitas. Colin Rose juga beropini wacana pentingnya peranan orang renta dan masyarakat dalam pendidikan anak-anak. Orang renta ialah orang yang paling mengetahui anak-anaknya.
5)Sekolah harus menjadi ajang persiapan yang bergotong-royong bagi kehidupan dunia nyata
Dilihat dari segi fungsi sosialnya, maka sekolah mempunyai beberapa fungsi yang harus diperankannya. Fungsi sekolah tersebut antara lain: (1) Mempersiapkan keterampilan dasar, (2) Memberikan keterampilan dasar, (3) Membuka kesempatan memperbaiki nasib, (4) Sekolah menyediakan tenaga pembangunan. Menurut Colin Rose. Sekolah memegang peranan penting untuk mempersiapkan para penerima didiknya dalam menghadapi kehidupan yang akan dijalani. Masa-masa sekolah harus mempersiapkan penerima didiknya untuk tantangan-tantangan yang niscaya mereka hadapi ketika keluar dari sekolah, sehingga mendewasakan mereka menuju masyarakat yang membangun bangsa.
3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran “Kuasai”
Kelebihan metode pembelajaran “kuasai” ialah sebagai berikut: (1) membantu siswa memotivasi diri untuk sukses dan percaya pada kemampuan sendiri, (2) membantu siswa dalam menangkap ide-ide pokok menyimpulkan, mendefinisikan, merumuskan dan berfikir faktual dari sebuah materi pelajaran sesuai dengan caranya sendiri, (3) meningkatkan daya ingat siswa dengan terbiasa memahami kata kunci dan merefleksikannya, (4) proses berguru mengajar menjadi aktif dan menyenangkan.
Kekurangannya adalah: (1) membutuhkan peneliti yang berdedikasi tinggi terhadap pembelajaran, lantaran sebelum mengajar harus mempersiapkan resume kata-kata kunci, (2) pembelajaran “kuasai” membutuhkan waktu yang usang dalam memberikan materi lantaran siswa diberi kebebasan merumuskan kateri berdasarkan caranya sendiri dengan kata-kata kunci dan ingatan, (3) proses berguru mengajar mengalami kesulitan apabila siswa belum bisa memahami materi yang telah diajarkan.
Cara mengatasi kelemahan tersebut adalah: (1) peneliti harus bisa menjadi motivator untuk menyebarkan potensi siswanya, (2) peneliti harus memahami materi sebelum mengajar dan menyiapkan resume kata-kata kunci, (3) sebelum memulai pembelajaran diperlukan siswa sudah berguru terlebih dahulu, (4) menambah jam pelajaran supaya siswa lebih memahami materi.
4. Model Pembelajaran “Kuasai” Dalam Mengefektifkan Daya Ingat
Model pembelajaran “kuasai” merupakan salah satu model pembelajaran yang sanggup dijadikan referensi bagi para pendidik ataupun penerima didik dalam mengefektifkan daya ingat. Model pembelajaran “kuasai” disini merupakan abreviasi dari enam tahapan pembelajaran, yaitu: (1) kerangka pikiran untuk sukses, (2) uraikan faktanya (3) apa maknanya (4) sentakkan ingatan anda (5) usikan yang anda ketahui (6) introspeksi. Tahapan-tahapan pembelajaran tersebut dipercaya sanggup mengefektifkan cara belajar, sehingga apabila cara berguru seseorang sanggup dijalankan oleh dirinya dengan baik, sesuai dengan cara belajarnya, maka kegiatan bukan lagi menjadi sesuatu yang membosankan dan menjadi beban, melainkan berguru akan menjadi kegiatan yang menyenangkan sehingga informasi-informasi yang telah dipelajari akan sanggup diterima dengan gampang oleh otak lantaran otak merasa tidak terbebani.
Bahasan wacana daya ingat maka perlu diketahui wacana tahapan-tahapan ingatan dalam bekerja, yaitu: (1) Ia mengenali sesuatu, (2) Kesan yang tertinggal di dalamnya, (3) ingatan itu tersimpan dalam kesan, (4) Ingatan itu sanggup dipanggil bila telah tersimpan. Tahapan-tahapan ingatan dalam bekerja tersebut sangat penting peranannya dalam proses mengingat.
Tahapan yang pertama yaitu mengenali sesuatu, dalam mengenali sesuatu seseorang membutuhkan pinjaman panca indera, panca indera membantu dalam mengenali sesuatu, kenangan yang tertinggal dalam benak atau pikiran. Pada ketika seseorang mengenali sesuatu dengan satu atau dua indra yang bekerja bersamaan maka ia akan meninggalkan sebentuk kesan dalam ingatan. Kesan ini tersimpan dalam pikiran dan kita sanggup memanggilnya kembali bila dibutuhkan. Seperti misalnya, ketika kita bertemu dengan kenalan gres disebuah pesta, orang tersebut mengenalkan diri. Lalu kita menatap orang tersebut dengan mata kita serta mendengar namanya dengan indera pendengaran kita, sehingga kita sanggup mengetahuinya lantaran memakai dua indera tersebut. Kesan wacana orang itu tertinggal dalam bentuk ingatan, yang mana tersimpan di dalam pikiran. Inilah bagaimana ingatan bekerja.
Adapun beberapa hal yang biasanya didingat oleh seseorang adalah: (1) Informasi yang membantu kita untuk tetap hidup, (2) Sesuatu yang menarik minat kita, (3) Sesuatu yang berarti bagi kita, (4) Sesuatu yang kita latih, (5) Sesuatu yang kita hubungkan pada pembelajaran terdahulu, (6) Sesuatu yang kita simpan dan kodekan dengan teknik mengingat.
Model pembelajaran “kuasai” disini terdapat beberapa tahapan pembelajaran yang telah disebutkan sebelumnya. Pada masing-masing tahapan tersebut terdapat beberapa metode-metode yang sanggup membantu seorang pembelajar atau pendidik dalam mendapatkan informasi dengan gampang dan informasi tersebut sanggup diingat untuk jangka waktu yang lama. Adapun beberapa metode tersebut adalah:
1.Kerangka pikiran untuk sukses
Beberapa metode yang sanggup diterapkan pada ketika tahapan ini adalah:
a) Fokus yang tenang. Salah satu cara supaya sanggup menjadi fokus dan hening ialah memaksimalkan oksigen di dalam tubuh. Diketahui bahwa berat otak hanyalah 1,5 kg, sekitar 2% berat tubuh. Namun otak mengkonsumsi 20% asupan oksigen. Kaprikornus sebelum setiap sesi belajar, pejamkan mata dan napas dalam-dalam selama satu atau dua menit.
Menurut Yusuf (2004:19) para mahir yang telah melaksanakan penelitian dalam rangka membuat cara yang efektif untuk meningkatkan kemampuan mengingat. Mereka kesudahannya hingga pada tiga cara yang efektif yang bisa membantu dalam berkonsentrasi, dan menjauhkan seseorang dari perangkap lupa yang tidak diinginkan, yaitu: (1) Menarik nafas yang dalam dan panjang pada ketika merekam pengetahuan atau informasi dalam ingatan, (2) Relaksasi dengan pinjaman nafas yang dalam, (3) Penguatan yang mendalam. Ketiga cara ini merupakan cara yang paling gampang dalam pelaksanaannya, akan tetapi efektifitasnya sangat optimal. Ketiga cara efektif ini sanggup dipergunakan secara bersama atau sendiri.
b) Menuliskan dan menetapkan tujuan. Ketika menuliskan tujuan, tulislah diatas kertas, target akan terlihat lebih konkrit dan nyata. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya seseorang akan lebih gampang mengingat sesuatu yang berarti bagi dirinya. Maka dalam menetapkan tujuan hendaknya diadaptasi dengan manfaat bagi dirinya.
2. Uraikan faktanya
Beberapa metode yang sanggup diterapkan pada langkah yang kedua ini antara lain:
a) Belajar Multi Indrawi. Pengalaman multi-indrawi membantu seseorang membentuk ingatan yang awet. Jadi, bila ingin mengingat, sebaiknya lakukan apapun untuk memastikan adanya pengalaman visual, audition dan fisik dalam pembelajaran,
b) Pecahlah Informasi yang Panjang. Wacana wacana ingatan memperlihatkan bahwa seseorang sanggup mengingat informasi dalam ingatan jangka pendek. Jadi, inilah cara untuk memaparkan banyak informasi menjadi bentuk yang gampang diingat dengan cara: (1) buatlah catatan dalam bentuk peta belajar, (2) berikan judul setiap peta berguru dengan satu kata (3) Ciptakan abreviasi yang terdiri atas tujuh karakter atau kurang, yang memungkinkan untuk mengingat semua judul peta belajar.
3. Apa maknanya
Beberapa metode yang bisa diterapkan pada langkah yang ke tiga antara lain:
a)Mencoba mendengarkan lagu. Musik membantu untuk relaks dan berguru lebih gampang selagi rileks. Musik juga merangsang pecahan emosional otak yang memuat unsur penting ingatan jangka panjang. Dan musik memungkinkan seluruh otak terlibat dalam belajar.
b) Memberi nomor pada hal-hal yang perlu diingat. Gagasan sederhana ini sangat bermanfaat. Jika memberi nomor pokokpokok, gagasan, atau tindakan yang perlu diingat, maka secara otomatis akan mengetahui bila ada yang terlupa.
4. Sentakkan ingatan
Beberapa metodenya antara lain:
a) Ambil jeda secara teratur. Setelah berguru selama 30 menit, maka perlu mengambil jeda. Jeda ini harus melepaskan seseorang sepenuhnya dari materi yang sedang dipelajari. Tidak perlu lama-lama, sediakan beberapa menit saja. Cobalah minum air putih setiap jeda, badan terbentuk lebih dari 70% air, dan segelas air sanggup membuat seseorang menjadi awas.
b) Membuat daur ulang. Mengulang ialah tindakan penting yang perlu dilakukan supaya ingatan bisa bertahan lama. Coba teknik berikut: (1) pelajari materinya, (2) ulangi materi tersebut sehabis satu jam, (3) ulangi lagi sehabis satu hari, (4) ulangi lagi sehabis seminggu, (5) ulangi lagi sehabis satu bulan, (6) ulangi lagi sehabis enam bulan. Pola pengulangan ini sanggup menghasilkan perbaikan ingatan yang sangat pesat. Bahkan, sebuah penelitian memperlihatkan bahwa seseorang melupakan 70% materi pelajaran sehabis 24 jam, akan tetapi seseorang sanggup mengingat 80% sehabis enam bulan dengan urutan pengulangan sederhana 20-25 menit, seseorang sanggup meningkatkan daya ingat tiga kali lipat.
5. Ajukan yang anda ketahui
Beberapa metodenya antara lain:
a) Teman belajar. Carilah sobat belajar-orang yang juga sedang mempelajari topik yang sedang dipelajari. Bicarakan informasi yang gres dengan rekan belajar. Teman berguru sanggup saling mendukung ketika menggali topik tersebut.
b) Gunakanlah. Penelitian memperlihatkan bahwa bila suatu gagasan dipakai dalam 24 jam sehabis dilihat atau didengar, gagasan itu lebih mungkin dipakai secara permanen. Jadi, bila ingin hal yang dipelajari itu lebih usang dalam mengingat, maka gunakanlah sesegera mungkin.
6. Introspeksi
Beberapa metodenya antara lain:
a)Rencana kemajuan pribadi. Pada rencana ini mengantisipasi kemungkinan munculnya kesulitan ketika memakai informasi yang sudah dipelajari.
b) Memperluas zona nyaman. Seseorang akan menerima sesuatu yang luar biasa ketika beliau berusaha untuk keluar dari zona nyamannya. Dan hal tersebut akan menjadi ingatan sepanjang hayat.
Demikianlah beberapa metode dalam model pembelajaran KUASAI yang sanggup mengefektifkan daya ingat. Daya ingat merupakan sesuatu yang penting bagi seorang pelajar. Oleh alasannya ialah itu banyak sekali orang yang berusaha untuk meningkatkan daya ingat mereka.
*) Dikirim oleh Nur Hadi, guru SDN 2 Bulungkulon, Jekulo, Kudus, Jateng.
Bruner dalam teorinya mengemukakan bahwa proses berguru siswa sebaiknya peneliti sanggup memperlihatkan kesempatan kepada siswa. Bruner sangat menyarankan kepada pembelajaran kegiatan siswa. Sejauh ini peneliti mencoba memperlihatkan solusi model pembelajaran kuasai, yaitu dengan mengarahkan siswa pada berguru aktif dan kreatif dan memberi kesempatan pada siswa untuk mencari, menemukan dan memecahkan sendiri problem yang dihadapinya pada ketika mengerjakan operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat.
Model pembelajaran “kuasai” dikemukakan oleh Colin Rose yang menyatakan melalui pembelajaran dengan model “kuasai” siswa diperlukan sanggup menuntaskan suatu permasalahan dengan metode sesuai dengan daya nalar mereka yang tidak hanya terpancang apa yang disampaikan peneliti. “kuasai” sendiri merupakan abreviasi dari enam tahapan pembelajaran yang efektif yang terdiri dari (1) kerangka pikiran untuk sukses, (2) uraikan faktanya, (3) apa maknanya (4) sentakkan ingatan (5) usikan yang anda ketahui, (6) introspeksi.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut yang telah dikemukakan sebelumnya maka model pembelajaran “kuasai” sanggup diartikan sebagai suatu pola proses pembelajaran yang terdiri dari enam tahapan efektif yang sanggup membantu seseorang lebih gampang dalam memperoleh informasi dan mengingat informasi tersebut. Model pembelajaran “kuasai” merupakan model pembelajaran yang dikembangkan oleh Colin Rose dengan cara mengadaptasi dan mensistensis hasil penelitian dari Dr Howard Gorden wacana multiple intelligenses. Penelitian actur Costa untuk gaya berguru dan hasil penelitian pemegang hadiah nobel, Roger Sperry dan Robert Ornsten, wacana otak. Akan tetapi Colin tidak hanya merangkum begitu saja, beliau juga membuat model pembelajaran menjadi efektif sehingga sanggup diterapkan kepada semua orang, baik pendidik, pelajar ataupun publik.
1. Tahap-tahap Dalam Model Pembelajaran “Kuasai”
Colin Rose telah menyimpulkan bahwa pembelajaran efektif melibatkan enam tahap. Enam tahapan ini sanggup disimpulkan oleh abreviasi “kuasai”. Adapun tahapan-tahapan tersebut ialah :
1)Kerangka pikiran untuk sukses
Seseorang harus berada dalam kerangka pikiran yang kaya. Kerangka pikiran itu harus santai dan termotivasi. Jika stress, atau tidak percaya pada kemampuan sendiri atau tidak melihat tujuan dari hal yang sedang dipelajari maka tidak akan bisa berguru dengan baik. Kerangka pikiran untuk sukses dalam perasaan wacana berguru sangatlah penting. Jika merasa bahagia dengan kemampuan belajarnya, pada pecahan pertama ini berisi banyak sekali wangsit yang akan menguatkan dan menyebarkan kepercayaan diri itu. Dalam memotivasi pikiran maka seseorang harus berada dalam keadaan pikiran yang "kaya akal", itu berarti harus dalam keadaan relaks, percaya diri dan termotivasi. Jika mengalami stress atau kurang percaya diri atau tidak sanggup melihat manfaat dari sesuatu yang dipelajari, maka ia tidak akan bisa berguru dengan baik.
Memiliki perilaku yang benar terhadap berguru wacana sesuatu ialah prasyarat mutlak. Seseorang harus mempunyai impian untuk memperoleh keterampilan atau pengetahuan baru, harus percaya bahwa dirinya betul-betul bisa berguru dan bahwa informasi yang didapatkan akan mempunyai dampak yang bermakna bagi kehidupannya. Jika berguru hanya dianggap sebagai kiprah belaka, maka besar kemungkinannya akan mengalami kegagalan. Maka dari itu, sebagai langkah penting pertama untuk memulai proses belajar, harus sanggup menemukan AGB (apa gunanya bagiku?) Menanyai diri sendiri, memperdebatkan informasi yang ada, menanyai diri sendiri dengan pertanyaan menyerupai "Apakah ini benar ? Apakah ini sanggup dimengerti?" ialah hal yang esensial dari proses belajar, lantaran pertanyaan-pertanyaan tersebut sanggup menjaga fokus perhatian.
Ada beberapa cara yang sanggup dilakukan supaya sanggup menjadikan perasaan atau pikiran yang kaya kecerdikan wacana belajar, yaitu: (1) Perasaan dan keyakinan diri. Keyakinan diri sanggup berhasil dibuat di otak tengah emosional dengan penggambaran yang jelas., (2) Seperti apa rasanya sukses. Momen pengalaman kesuksesan, keunggulan, kepuasan batin merupakan daya berpengaruh yang sanggup dibangkitkan kembali. Kenangan akan momen ini, bila dimunculkan berkali-kali, akan memicu kembali munculnya perasaan kehebatan yang sama di dalam diri. Karena ingatan akan momen itu dan perasaan yang menyertainya tidak bisa dipisahkan. Ingatan ini ialah stimulus-perasaan ketika mengalaminya ialah responnya, (3) Peneguhan positif. Peneguhan ialah pernyataan positif yang mengungkapkan apa yang telah dipilih untuk dicapai. Contoh: saya pembelajar yang percaya diri. Peneguhan tidak perlu sudah terjadi, justru waktu untuk memakai peneguhan positif ialah ketika sedang mencoba mencapai sesuatu. Pertama, peneguhan menggambarkan diri kita menyerupai yang diinginkan, kemudian ucapkan peneguhan ini dalam hati (atau keras-keras) secara berulang-ulang, (4) Fokus yang tenang. Ada beberapa cara yang akan membantu berguru lebih baik dengan membuat fokus yang tenang, antara lain: (a) Perhatikan bunyi batin, (b) Ubahlah posisi, (c) Memaksimalkan oksigen di tubuh, (d) Ganti pikiran negatif dengan peneguhan, (e) Tetapkan dan tuliskan tujuan. Memutuskan untuk mempelajari sesuatu pastilah penting, tapi jauh lebih penting benar-benar mengetahui alasan mengapa mempelajarinya, apa keuntungannya dan tujuannya. Jika telah dipikirkan matang-matang tujuannya dan tidak ragu-ragu, maka tulislah di atas kertas. Maka sasarannya terlihat lebih nyata dan konkrit.
2)Uraikan faktanya
Seseorang harus melibatkan fakta untuk diadaptasi dengan gaya berguru yang disukai. Kebutuhan seseorang untuk melihat, mendengar, atau terlibat pribadi secara fisik dalam hal yang sedang dipelajari. Saat mempelajari hal baru, perlu memerlukan sesuatu untuk membuat informasi tersebut lebih bersahabat dalam ingatan. Apa yang akan dilakukan bergantung pada gaya pembelajaran visual, audiotri atau fisik (kinestetik) atau kombinasi ketiganya yang cocok buat masing-masing orang.
Ada beberapa seni administrasi yang akurat dalam memperoleh informasi supaya lebih gampang memahaminya, yaitu : (1) Gagasan Inti. Setiap subyek niscaya mempunyai gagasan inti (gagasan pokok) masing-masing. Jika seorang siswa telah mengetahui gagasan inti maka hal-hal yang lainnya akan segera dimengerti oleh siswa kemudian siswa bisa menambahkan konsep yang pada dasarnya telah dipahami, (2) Membuat skema dari hal yang sudah diketahui. Dalam memulai proses berguru perlu membuat beberapa catatan wacana apa yang telah diketahui yang berkaitan dengan apa yang akan dipelajari. Pertama-tama ialah mencatatat apa yang telah diketahui, barulah kemudian mencatat apa saja yang dibutuhkan untuk menemukan lebih banyak informasi yang terkait dengannya., (3) Pecahkan menjadi langkah-langkah kecil. Filosof Cina, Lao Tzu, pernah berkata, "Perjalanan seribu kilometer dimulai dengan satu langkah kecil". Betapa pun menakutkannya suatu kiprah yang tampak, sanggup dipecahkan dengan rencana sederhana langkah demi langkah. Banyak pelajar yang gagal sebelum memulai berguru lantaran merasa apa yang sedang dilakukan sangat membebani. Untuk mengatasi hal ini ialah dengan memecah-mecah apa yang sedang dipelajari ke dalam bagian-bagian kecil, (4) Tetap berminat usikan pertanyaan. Dengan mempertanyakan terus apa yang belum diketahui akan membuat pikiran tetap fokus, dengan mencari dan menemukan tanggapan dari pertanyaan-pertanyaan yang disusun akan menjaga ketertarikan terhadap subyek yang dipelajari, (5) Belajar Multi Indrawi. Jika sedang mempelajari, hal baru, pada dasarnya itu berarti memasukkan informasi dari luar. Jadi, baik membaca, mendengarkan, menyaksikan, maupun melakukan, semuanya memakai indra. Oleh lantaran itu, salah satu aspek gaya berguru pribadi ialah kesukaan seseorang terhadap berguru visual, auditori, atau fisik (kinestetik). Namun, idealnya anda menfokuskan semua indra ke kiprah berguru tersebut. Persentasekan apa yang diingat, bila Membaca 20%, Mendengar 30%, Melihat 40%, Mengucapkan 50%, Melakukan 60%, Membaca, mengucapkan, mendengar dan melaksanakan 90%, (6) Peta belajar, peta berguru merupakan teknik meringkas materi yang akan dipelajari dan memproyeksikan problem yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih gampang memahaminya. Pemetaan berguru merupakan teknik visualisasi lisan ke dalam gambar. Peta berguru sangat bermanfaat untuk memahami materi yang diberikan secara verbal. Peta berguru bertujuan membuat materi pelajaran bersiklus secara visual dan grafis yang kesudahannya sanggup membantu merekam, memperkuat, dan mengingat kembali informasi yang telah dipelajari. Aturan penting dalam membuat peta berguru ialah hanya memakai kata kunci. Kata kunci ialah kata penting yang bila dibaca akan mengingatkan akan gagasan keseluruhan. Itulah kata yang meliputi intisari makna gagasan itu.
3)Apa maknanya
Seseorang perlu menjelajahi hal yang sedang dipelajari. Mengetahui sesuatu dan benar-benar memahami itu berbeda. Saat menjelajahi suatu topik sepenuhnya, maka akan mengubah pengetahuan yang dangkal menjadi pemahaman mendalam. Cara mencapai itu bergantung pada cara unik seseorang dalam memakai kecerdasan. Tujuan pembelajaran bukan hanya mengalihkan pengetahuan kepada para siswa, tetapi supaya mereka bisa membuat makna bagi diri mereka sendiri, untuk memahami benar-benar subjek tersebut. Mengubah fakta ke dalam makna ialah arena dimana unsur pokok dalam proses belajar. Mengubah fakta menjadi makna ialah arena dimana kedelapan kecerdasan berperan aktif. Setiap jenis kecerdasan ialah sumber daya yang bisa diterapkan ketika mengeksplorasi dan menginterpretasi fakta-fakta dari materi pelajaran.
Adapun beberapa cara-cara yang sanggup diterapkan oleh pendidik dalam membantu para siswa mencari makna, antara lain: (1) Kartu: mintalah para siswa menyiapkan kartu yang meringkas hal-hal penting dari materi yang dipelajari, (2) Urutkan mintalah siswa mengumpulkan materi-materi yang telah dipelajari, kemudian urutkanlah dan berilah nomor urut berdasarkan tingkat kepentingannya, (3) Menyebarkan ingatan kelompok bagi siswa menjadi beberapa kelompok yang berisi tiga atau empat orang/kelompok. Berilah setiap kelompok sebagian materi pelajaran hari itu yang diringkas oleh mereka menjadi peta belajar, kemudian minta setiap kelompok menampilkan peta berguru di depan kelas. Peta berguru kemudian ditutupi, dan seluruh kelompok harus menggambarkannya di luar kepala. Bandingkan, bila ada yang kurang tambahkan. Ulangi hingga peta belajarnya sudah selesai, (4) Buat lagu rap: atau pantun, lagu, irama untuk meringkaskan sebagian atau semua hal yang telah dipelajari, (5) Tukar problem dan bentuk kelompok. Setiap kelompok memikirkan suatu problem yang berafiliasi dengan materi pelajaran untuk dipecahkan. Kemudian kartu tersebut ditukarkan antar kelompok. Kelompok gres mencoba mencari pemecahan masalah, (6) Menjelaskan kepada orang lain dan minta para siswa membayangkan mereka pulang ke rumah dan menjelaskan kepada keluarganya materi yang telah didapatnya, (7) Mengacak urutan, bila sedang mempelajari proses mintalah setiap siswa membuat kartu yang bertuliskan satu pecahan dari urutan. Lalu memikirkan urutan yang benar dan menjelaskan pecahan yang dipegang.
4)Sentakkan ingatan
Seseorang perlu menghafalkan unsur-unsur (kata) kunci dalam ingatan supaya sisa pelajaran sanggup membanjiri masuk kembali. Sudah terperinci bahwa takkan ada pembelajaran tanpa ingatan. Ingatan menjadi bersifat menetap atau sementara, sangat bergantung pada bagaimana kekuatan informasi "didaftarkan" untuk pertama kalinya pada otak. Itulah sebabnya mengapa sangat penting untuk berguru dengan cara melibatkan indra pendengaran, penglihatan, berbicara dan bekerja, serta yang melibatkan emosi-emosi positif. Semua faktor tersebut membuat ingatan menjadi kuat.
Adapun beberapa cara yang sanggup dilakukan untuk sanggup mengingat informasi, yaitu (1) Ambil keputusan untuk mengingat. Jika seseorang ingin berguru sesuatu, maka ia harus memilih pilihan (keputusan) untuk mengingat atau tidak mengingatnya, (2) Ambil jeda secara teratur. Jika menginginkan menjaga kemampuan ingatan supaya tetap tinggi, buatlah banyak awal dan selesai sesi belajar. Banyak orang merasa sulit untuk benar-benar berkonsentrasi lebih dari dua puluh menit sekali waktu. Kaprikornus sering-seringlah berhenti dan ambil istirahat. Tingkat mengingat, Sesi yang panjang sesi dengan 3 jeda, (3) Buat daur ulang. Pengulangan ialah tahap penting dalam membuat ingatan jangka panjang. Contoh rencana mengulang yang efektif: (a) Pelajari bahannya, (b) Ulangi materi sehabis satu jam, (c) Ulangi lagi sehabis sehari, (d) Ulangi lagi sehabis seminggu, (e) Ulangi lagi sehabis satu bulan, (f) Ulangi lagi sehabis enam bulan. Setiap pengulangan sebaiknya dilakukan sebentar saja, yaitu sekitar tiga hingga empat menit dan hanya mengkaji catatan yang dibuat jangan seluruh buku. Pola pengulangan ini sanggup menghasilkan perbaikan mengingat yang sangat pesat. Bahkan sebuah penelitian memperlihatkan bahwa alih-alih melupakan 70% materi pelajaran sehabis 24 jam, maka akan sanggup mengingat 80% sehabis enam bulan dengan urutan pengulangan sederhana ini. Kaprikornus hanya dengan menyisihkan 20-25 menit akan sanggup meningkatkan daya ingat, (4) Ciptakan ingatan multi indrawi. Setiap insan mempunyai ingatan terpisah atas apa yang dilihat, didengar, diucapkan, dan dikerjakan. Karena itu, pengalaman multi indrawi akan memperluas potensi seseorang dalam mengingat. Maka pastikan bahwa ada pengalaman-pengalaman visual (lihat/pandang), auditori (dengar) dan kinestetik (gerak-laku), (5) Gunakan pencintraan untuk mengingat Untuk memperkuat gambaran sanggup dengan menambahkan gerakan hal yang lucu dan asing akan sanggup teringat dengan baik, jadi gunakanlah gambaran yang kocak dan aneh. Detail dan gerakan ialah kunci menuju gambaran yang terperinci dan lantaran gampang diingat, (6) Cobalah "konser mengulang" Musik membuat seseorang menjadi relaks dan berguru akan lebih gampang selagi rileks. Musik juga merangsang pecahan emosional otak yang memuat unsur penting ingatan jangka panjang. Dengan musik memungkinkan seluruh otak terlibat dalam belajar. Ketika mendengarkan lagu, belahan otak kanan menangkap musiknya dan belahan otak kiri menangani liriknya, (7) Kilasan ingatan. Cara mengingat dengan teknik kilasan ingatan sangat efektif dan sederhana, yaitu: (a) Siapkan catatan dalam bentuk peta berguru atau daftar ringkas, (b) Pelajari dengan cermat selama satu atau dua menit, (c) Kesampingkan catatan tersebut, kemudian buat peta berguru berdasarkan ingatan, (d) Bandingkan kedua peta belajar, akan terlihat ada yang terlewat, (e) Buat peta berguru atau catatan yang ketiga. Lalu bandingkan dengan peta berguru yang pertama, (8) Kartu pengingat. Beberapa subyek cukup ideal bagi kartu-kartu belajar, contohnya rumus-rumus ilmiah atau kata-kata asing. Gunakan kartu-kartu tersebut pada waktu santai untuk mengulang atau menguji diri sendiri. (9) Peta kilasan. Peta kilasan merupakan versi lanjut kartu pengingat. Yang perlu dilakukan hanya mengumpulkan semua peta berguru yang sudah dibuat dalam sebuah ring binder dengan lembar pemisah diantara topik-topik, (10) Ciptakan Mnemonik. Mnemonik merupakan alat bantu ingatan. Salah satu yang paling bermanfaat ialah akronim, (11) Biarkan mengendap dalam semalam Jika mengulang catatan disuatu topik beberapa ketika sebelum bersiap tidur, pembelajaran akan memetik manfaat lantaran otak memakai tidur sebagai waktu untuk "mengarsipkan" informasi gres yang terlewat, (12) Memberi nomer hal-hal yang perlu diingat. Jika memberi nomer pokok-pokok, gagasan atau tindakan yang perlu diingat, maka akan secara otomatis akan tahu bila terlupa satu.
5)Ajukan sesuatu yang anda ketahui
Seseorang tidak sanggup benar-benar yakin telah memahami yang telah dipelajari hingga ia mengujinya. Seseorang perlu memperlihatkan bahwa dirinya tahu. Yang dimaksud memperlihatkan disini ialah berusaha membagikan ilmu kepada orang lain. Saat membagikan ilmu kepada orang lain justru akan memperoleh ilmu yang lebih. Untuk mengetahui bahwa seseorang telah paham dengan apa yang dipelajarinya.
Teknik yang bisa dilakukan untuk menguji diri, yaitu: (1) Ujilah diri anda. Jika membuat pengujian diri sebagai pecahan proses berguru yang otomatis, maka akan bisa memandang secara realistis kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat. Kesalahan menjadi umpan balik bermanfaat yang sanggup mengukur kemajuan seseorang, memperbaiki bagian-bagian yang masih ragu atau tidak bisa. Kesalahan yang kemudian diperbaiki ialah tanda kemajuan. Kesalahan memperlihatkan kesempatan untuk melihat hal yang perlu diperhatikan. Kaprikornus lebih baik berkonsentrasi pada jenis kesalahan yang telah diperbuat bukan berapa banyak kesalahannya, (2) Terapkan apa yang telah dipelajari. Mempraktikkan apa yang dipelajari kepada sobat atau sahabat. Jika seseorang bisa mengajarkan apa yang diketahuinya kepada orang lain, maka hal ini memperlihatkan bahwa dirinya telah paham, (3) Gunakanlah. Penelitian memperlihatkan bahwa bila suatu gagasan dipakai dalam 24 jam sehabis dilihat atau di dengar, gagasan itu lebih mungkin dipakai secara permanen. Amati orang lain dan catat dengan seksama cara mereka memakai keterampilan yang sedang kita pelajari. Penelitian juga memperlihatkan bahwa bila berguru lebih dari satu orang akan lebih bisa memakai keterampilan ini dalam bermacam-macam situasi, (4) Mencari Dukungan. Mencari dukungan dari orang lain, baik orang tua, atau sobat belajar. Melalui cara ini akan didapatkan umpan balik pribadi wacana ketepatan dan keefektifan cara berguru yang dipakai serta cara mempresentasikannya selain itu juga akan menerima sudut pandang yang berbeda atas subyek yang dipelajari.
6)Introspeksi
Seseorang perlu merenungkan sebaik apa pembelajaran yang telah dikerjakan. Tujuannya ialah meningkatkan sesuatu yang tidak hanya diketahui, tetapi cara ia berguru yang baik. Dengan demikian, seseorang akan menjadi pembelajar yang semakin usang semakin baik dan sanggup berguru lebih baik setiap saat.
Seseorang perlu merefleksikan pengalaman belajarnya, bukan hanya pada apa yang dipelajari, tetapi juga pada bagaimana mempelajarinya. Dalam langkah ini seseorang meneliti dan menguji cara belajarnya sendiri. Kemudian menyimpulkan teknik-teknik dan ide-ide yang terbaik untuk diri sendiri. Secara bertahap, seseorang akan sanggup menyebarkan suatu pendekatan cara berguru yang paling sesuai dengan kemampuan dirinya. Langkah terakhir dalam rencana berguru ini ialah berhenti, kemudian merenungkan dan menanyakan pertanyaan berikut pada diri sendiri: bagaimana pembelajaran berlangsung ? Bagaimana pembelajaran sanggup berjalan lebih baik ? dan apa makna pentingnya bagi saya ?
Mengkaji dan merenungkan kembali pengalaman berguru sanggup membantu mengubah karang penghalang yang keras menjadi kerikil pijakan untuk melompat ke depan. Sekali bisa mempelajari kombinasi personal kecerdasan dan cara berguru yang disukai, maka potensi berguru akan terbuka lebar. Pemantauan diri, penilaian diri dan intropeksi terus menerus ialah karakteristik kunci yang harus dimiliki pembelajar yang punya motivasi diri. Dengan refleksi seseorang akan sanggup merenungkan hasil yang telah didapatkannya untuk dijadikan koreksi dan motivasi diri selanjutnya.
2. Prinsip-prinsip Model Pembelajaran “Kuasai”
Pembelajaran model “kuasai” dalam penerapan didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:
1)Belajar bagaimana berguru (Learning how to learn) dan berguru bagaimana berpikir (learning how to think).
Prioritas utama bagi sebuah forum pendidikan pada masa kini ini seorang guru dituntut dengan kompetensi pedagogik ialah mengajarkan kepada anak didik bagaimana cara berguru dan bagaimana cara berpikir. Belajar bagaimana berguru menjadi begitu penting, lantaran ketika seseorang mempelajari cara belajar, maka orang tersebut tidak hanya bisa menghadapi teknologi gres dan perubahan, akan tetapi juga sanggup menyambut baik kedatangannya. Selain itu, berguru bagaimana berpikir secara logis dan kreatif ialah satu hal yang sangat penting bila ingin sanggup memecahkan problem sosial dan personal secara efektif.
2)Belajar harus menyenangkan dan membangun rasa percaya diri.
Menjadikan proses berguru menjadi sesuatu yang menyenangkan ialah penting, lantaran berguru yang menyenangkan merupakan kunci utama bagi individu untuk memaksimalkan hasil yang akan diperoleh dalam proses belajar. Maka Colin Rose mengangkat hal ini dalam satu filosofi model “kuasai”. Syarat bagi pembelajaran yang efektif ialah dengan menghadirkan lingkungan "Seperti masa kanak-kanak, yang mendukung dan menggembirakan (bermain).
3)Pengetahuan harus disampaikan dengan pendekatan multi-sensori dan multi-model dengan memakai banyak sekali bentuk kecerdasan.
Dalam proses berguru mengajar di kelas, peneliti berhadapan dengan siswa yang berbeda-beda jenis kecerdasannya. Ada sebagian siswa yang membutuhkan penggambaran visual dan fisik dari konsep-konsep yang diajarkan, sebagian lainnya memerlukan gagasan-gagasan yang diungkapkan secara verbal. Demikian guru harus siap melibatkan banyak sekali jenis kecerdasan yang dibawa siswa ke dalam kelas.
Colin Rose membagi gaya berguru menjadi tiga, yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Cara yang efektif dalam berguru yaitu memakai sebanyak mungkin kecerdasan secara praktis. Dengan cara inilah seseorang akan mengalami dan menghayati apa yang tengah dipelajari secara utuh. Guru tidak perlu untuk mengidentifikasi gaya berguru tiap siswa. Namun, guru bisa merancang banyak sekali macam kegiatan yang menggabungkan sebanyak mungkin jenis kecerdasan, dengan begitu guru membantu siswa secara otomatis mendapatkan lebih banyak dan rangsangan otak dalam proses belajarnya, sekaligus memberinya lebih banyak variasi dan kesenangan, serta menyebarkan dan memperkuat kecerdasan mereka.
4) Orang renta dan masyarakat umumnya harus terlibat sepenuhnya dalam pendidikan
Pendidikan ialah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Sekolah hanyalah membantu kelanjutan pendidikan dalam keluarga, alasannya ialah pendidikan yang pertama dan utama diperoleh anak dalam keluarga, maka memerlukan kerjasama yang baik antara keluarga dan sekolah (pendidik). Menurut Nasih Ulwan (Wardhani,2009:87) harus ada kerjasama antara rumah dan sekolah untuk membentuk kepribadian anak. Kerjasama ini tidak akan berjalan dengan tepat kecuali dengan dua syarat pokok, yaitu: (1) isyarat di rumah dan di sekolah hendaknya tidak bertentangan, (2) hendaknya saling membantu dan kerjasama itu bertujuan untuk menegakkan penyempurnaan dan keseimbangan dalam upaya membina pribadi yang berkualitas. Colin Rose juga beropini wacana pentingnya peranan orang renta dan masyarakat dalam pendidikan anak-anak. Orang renta ialah orang yang paling mengetahui anak-anaknya.
5)Sekolah harus menjadi ajang persiapan yang bergotong-royong bagi kehidupan dunia nyata
Dilihat dari segi fungsi sosialnya, maka sekolah mempunyai beberapa fungsi yang harus diperankannya. Fungsi sekolah tersebut antara lain: (1) Mempersiapkan keterampilan dasar, (2) Memberikan keterampilan dasar, (3) Membuka kesempatan memperbaiki nasib, (4) Sekolah menyediakan tenaga pembangunan. Menurut Colin Rose. Sekolah memegang peranan penting untuk mempersiapkan para penerima didiknya dalam menghadapi kehidupan yang akan dijalani. Masa-masa sekolah harus mempersiapkan penerima didiknya untuk tantangan-tantangan yang niscaya mereka hadapi ketika keluar dari sekolah, sehingga mendewasakan mereka menuju masyarakat yang membangun bangsa.
3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran “Kuasai”
Kelebihan metode pembelajaran “kuasai” ialah sebagai berikut: (1) membantu siswa memotivasi diri untuk sukses dan percaya pada kemampuan sendiri, (2) membantu siswa dalam menangkap ide-ide pokok menyimpulkan, mendefinisikan, merumuskan dan berfikir faktual dari sebuah materi pelajaran sesuai dengan caranya sendiri, (3) meningkatkan daya ingat siswa dengan terbiasa memahami kata kunci dan merefleksikannya, (4) proses berguru mengajar menjadi aktif dan menyenangkan.
Kekurangannya adalah: (1) membutuhkan peneliti yang berdedikasi tinggi terhadap pembelajaran, lantaran sebelum mengajar harus mempersiapkan resume kata-kata kunci, (2) pembelajaran “kuasai” membutuhkan waktu yang usang dalam memberikan materi lantaran siswa diberi kebebasan merumuskan kateri berdasarkan caranya sendiri dengan kata-kata kunci dan ingatan, (3) proses berguru mengajar mengalami kesulitan apabila siswa belum bisa memahami materi yang telah diajarkan.
Cara mengatasi kelemahan tersebut adalah: (1) peneliti harus bisa menjadi motivator untuk menyebarkan potensi siswanya, (2) peneliti harus memahami materi sebelum mengajar dan menyiapkan resume kata-kata kunci, (3) sebelum memulai pembelajaran diperlukan siswa sudah berguru terlebih dahulu, (4) menambah jam pelajaran supaya siswa lebih memahami materi.
4. Model Pembelajaran “Kuasai” Dalam Mengefektifkan Daya Ingat
Model pembelajaran “kuasai” merupakan salah satu model pembelajaran yang sanggup dijadikan referensi bagi para pendidik ataupun penerima didik dalam mengefektifkan daya ingat. Model pembelajaran “kuasai” disini merupakan abreviasi dari enam tahapan pembelajaran, yaitu: (1) kerangka pikiran untuk sukses, (2) uraikan faktanya (3) apa maknanya (4) sentakkan ingatan anda (5) usikan yang anda ketahui (6) introspeksi. Tahapan-tahapan pembelajaran tersebut dipercaya sanggup mengefektifkan cara belajar, sehingga apabila cara berguru seseorang sanggup dijalankan oleh dirinya dengan baik, sesuai dengan cara belajarnya, maka kegiatan bukan lagi menjadi sesuatu yang membosankan dan menjadi beban, melainkan berguru akan menjadi kegiatan yang menyenangkan sehingga informasi-informasi yang telah dipelajari akan sanggup diterima dengan gampang oleh otak lantaran otak merasa tidak terbebani.
Bahasan wacana daya ingat maka perlu diketahui wacana tahapan-tahapan ingatan dalam bekerja, yaitu: (1) Ia mengenali sesuatu, (2) Kesan yang tertinggal di dalamnya, (3) ingatan itu tersimpan dalam kesan, (4) Ingatan itu sanggup dipanggil bila telah tersimpan. Tahapan-tahapan ingatan dalam bekerja tersebut sangat penting peranannya dalam proses mengingat.
Tahapan yang pertama yaitu mengenali sesuatu, dalam mengenali sesuatu seseorang membutuhkan pinjaman panca indera, panca indera membantu dalam mengenali sesuatu, kenangan yang tertinggal dalam benak atau pikiran. Pada ketika seseorang mengenali sesuatu dengan satu atau dua indra yang bekerja bersamaan maka ia akan meninggalkan sebentuk kesan dalam ingatan. Kesan ini tersimpan dalam pikiran dan kita sanggup memanggilnya kembali bila dibutuhkan. Seperti misalnya, ketika kita bertemu dengan kenalan gres disebuah pesta, orang tersebut mengenalkan diri. Lalu kita menatap orang tersebut dengan mata kita serta mendengar namanya dengan indera pendengaran kita, sehingga kita sanggup mengetahuinya lantaran memakai dua indera tersebut. Kesan wacana orang itu tertinggal dalam bentuk ingatan, yang mana tersimpan di dalam pikiran. Inilah bagaimana ingatan bekerja.
Adapun beberapa hal yang biasanya didingat oleh seseorang adalah: (1) Informasi yang membantu kita untuk tetap hidup, (2) Sesuatu yang menarik minat kita, (3) Sesuatu yang berarti bagi kita, (4) Sesuatu yang kita latih, (5) Sesuatu yang kita hubungkan pada pembelajaran terdahulu, (6) Sesuatu yang kita simpan dan kodekan dengan teknik mengingat.
Model pembelajaran “kuasai” disini terdapat beberapa tahapan pembelajaran yang telah disebutkan sebelumnya. Pada masing-masing tahapan tersebut terdapat beberapa metode-metode yang sanggup membantu seorang pembelajar atau pendidik dalam mendapatkan informasi dengan gampang dan informasi tersebut sanggup diingat untuk jangka waktu yang lama. Adapun beberapa metode tersebut adalah:
1.Kerangka pikiran untuk sukses
Beberapa metode yang sanggup diterapkan pada ketika tahapan ini adalah:
a) Fokus yang tenang. Salah satu cara supaya sanggup menjadi fokus dan hening ialah memaksimalkan oksigen di dalam tubuh. Diketahui bahwa berat otak hanyalah 1,5 kg, sekitar 2% berat tubuh. Namun otak mengkonsumsi 20% asupan oksigen. Kaprikornus sebelum setiap sesi belajar, pejamkan mata dan napas dalam-dalam selama satu atau dua menit.
Menurut Yusuf (2004:19) para mahir yang telah melaksanakan penelitian dalam rangka membuat cara yang efektif untuk meningkatkan kemampuan mengingat. Mereka kesudahannya hingga pada tiga cara yang efektif yang bisa membantu dalam berkonsentrasi, dan menjauhkan seseorang dari perangkap lupa yang tidak diinginkan, yaitu: (1) Menarik nafas yang dalam dan panjang pada ketika merekam pengetahuan atau informasi dalam ingatan, (2) Relaksasi dengan pinjaman nafas yang dalam, (3) Penguatan yang mendalam. Ketiga cara ini merupakan cara yang paling gampang dalam pelaksanaannya, akan tetapi efektifitasnya sangat optimal. Ketiga cara efektif ini sanggup dipergunakan secara bersama atau sendiri.
b) Menuliskan dan menetapkan tujuan. Ketika menuliskan tujuan, tulislah diatas kertas, target akan terlihat lebih konkrit dan nyata. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya seseorang akan lebih gampang mengingat sesuatu yang berarti bagi dirinya. Maka dalam menetapkan tujuan hendaknya diadaptasi dengan manfaat bagi dirinya.
2. Uraikan faktanya
Beberapa metode yang sanggup diterapkan pada langkah yang kedua ini antara lain:
a) Belajar Multi Indrawi. Pengalaman multi-indrawi membantu seseorang membentuk ingatan yang awet. Jadi, bila ingin mengingat, sebaiknya lakukan apapun untuk memastikan adanya pengalaman visual, audition dan fisik dalam pembelajaran,
b) Pecahlah Informasi yang Panjang. Wacana wacana ingatan memperlihatkan bahwa seseorang sanggup mengingat informasi dalam ingatan jangka pendek. Jadi, inilah cara untuk memaparkan banyak informasi menjadi bentuk yang gampang diingat dengan cara: (1) buatlah catatan dalam bentuk peta belajar, (2) berikan judul setiap peta berguru dengan satu kata (3) Ciptakan abreviasi yang terdiri atas tujuh karakter atau kurang, yang memungkinkan untuk mengingat semua judul peta belajar.
3. Apa maknanya
Beberapa metode yang bisa diterapkan pada langkah yang ke tiga antara lain:
a)Mencoba mendengarkan lagu. Musik membantu untuk relaks dan berguru lebih gampang selagi rileks. Musik juga merangsang pecahan emosional otak yang memuat unsur penting ingatan jangka panjang. Dan musik memungkinkan seluruh otak terlibat dalam belajar.
b) Memberi nomor pada hal-hal yang perlu diingat. Gagasan sederhana ini sangat bermanfaat. Jika memberi nomor pokokpokok, gagasan, atau tindakan yang perlu diingat, maka secara otomatis akan mengetahui bila ada yang terlupa.
4. Sentakkan ingatan
Beberapa metodenya antara lain:
a) Ambil jeda secara teratur. Setelah berguru selama 30 menit, maka perlu mengambil jeda. Jeda ini harus melepaskan seseorang sepenuhnya dari materi yang sedang dipelajari. Tidak perlu lama-lama, sediakan beberapa menit saja. Cobalah minum air putih setiap jeda, badan terbentuk lebih dari 70% air, dan segelas air sanggup membuat seseorang menjadi awas.
b) Membuat daur ulang. Mengulang ialah tindakan penting yang perlu dilakukan supaya ingatan bisa bertahan lama. Coba teknik berikut: (1) pelajari materinya, (2) ulangi materi tersebut sehabis satu jam, (3) ulangi lagi sehabis satu hari, (4) ulangi lagi sehabis seminggu, (5) ulangi lagi sehabis satu bulan, (6) ulangi lagi sehabis enam bulan. Pola pengulangan ini sanggup menghasilkan perbaikan ingatan yang sangat pesat. Bahkan, sebuah penelitian memperlihatkan bahwa seseorang melupakan 70% materi pelajaran sehabis 24 jam, akan tetapi seseorang sanggup mengingat 80% sehabis enam bulan dengan urutan pengulangan sederhana 20-25 menit, seseorang sanggup meningkatkan daya ingat tiga kali lipat.
5. Ajukan yang anda ketahui
Beberapa metodenya antara lain:
a) Teman belajar. Carilah sobat belajar-orang yang juga sedang mempelajari topik yang sedang dipelajari. Bicarakan informasi yang gres dengan rekan belajar. Teman berguru sanggup saling mendukung ketika menggali topik tersebut.
b) Gunakanlah. Penelitian memperlihatkan bahwa bila suatu gagasan dipakai dalam 24 jam sehabis dilihat atau didengar, gagasan itu lebih mungkin dipakai secara permanen. Jadi, bila ingin hal yang dipelajari itu lebih usang dalam mengingat, maka gunakanlah sesegera mungkin.
6. Introspeksi
Beberapa metodenya antara lain:
a)Rencana kemajuan pribadi. Pada rencana ini mengantisipasi kemungkinan munculnya kesulitan ketika memakai informasi yang sudah dipelajari.
b) Memperluas zona nyaman. Seseorang akan menerima sesuatu yang luar biasa ketika beliau berusaha untuk keluar dari zona nyamannya. Dan hal tersebut akan menjadi ingatan sepanjang hayat.
Demikianlah beberapa metode dalam model pembelajaran KUASAI yang sanggup mengefektifkan daya ingat. Daya ingat merupakan sesuatu yang penting bagi seorang pelajar. Oleh alasannya ialah itu banyak sekali orang yang berusaha untuk meningkatkan daya ingat mereka.
*) Dikirim oleh Nur Hadi, guru SDN 2 Bulungkulon, Jekulo, Kudus, Jateng.
Belum ada Komentar untuk "✔ Model Pembelajaran “Kuasai” Untuk Mengefektifkan Daya Ingat"
Posting Komentar